Jakarta – Calon Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa (OJK) Tirta Segara ingin memasukkan program literasi keuangan ke dalam kurikulum sekolah mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Perguruan Tinggi.
Keinginannya untuk memasukkan program literasi keuangan ke kurikulum ini muncul saat dirinya mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR-RI) di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis, 8 Juni 2017.
“Literasi keuangan bisa diberikan sejak dini. Saya rasa OJK bisa memberikan edukasi ke sekolah-sekolah baik dari tingkat SD sampai ke perguruan tinggi dan ini perlu dimasukkan ke dalam kurikulum,” ujar Tirta.
Menurutnya, memasukkan program literasi keuangan ke dalam kurikulum sekolah perlu dilakukan agar masyarakat bisa teredukasi sejak dini dalam mengenal industri jasa keuangan. Dengan begitu, masyarakat dapat memilih dan mengerti produk jasa keuangan.
“Ini harus segera dilakukan. Edukasi sejak dini itu penting terkait dengan industri keuangan. Sehingga mereka bisa paham lebih dini,” ucap Tirta.
Untuk mendukung program literasi keuangan masuk ke dalam kurikulum sekolah, maka kata dia, perlu disusun buku panduan atau bacaan wajin terkait dengan literasi keuangan. Selain itu, lanjut dia, juga harus diterapkan program training for trainers mengenai literasi keuangan.
“Seperti mendirikan sekolah literasi keuangan. Ini merupakan ruang perbaikan untuk menengah panjang,” tutup Tirta. (*)