Jakarta – Kasus kebakaran mobil memang jarang ditemukan, namun dapat terjadi sewaktu-waktu tanpa diduga dan dapat menimbulkan kerugian yang besar. Kebanyakan, penyebab kebakaran mobil mudah dikenali, karena sebenarnya mobil tidak akan terbakar dengan sendirinya. Dengan memahami penyebabnya, potensi terjadinya kebakaran mobil dapat dihindari dengan mudah.
Lalu apa saja beberapa penyebab terjadinya kebakaran mobil?
Pertama, hati-hati melakukan modifikasi kelistrikan mobil. Setiap mobil memiliki sektor kelistrikan seperti kebutuhan daya listrik, sistem, dan rangkaian lainnya yang telah diperhitungkan dan melewati tahap uji coba oleh pabrikan kendaraan masing-masing agar dapat berjalan dengan baik dan aman dalam jangka waktu yang lama. Oleh karenanya, jika tidak dibutuhkan, pabrik kendaraan tidak merekomendasikan bagi para pemilik mobil untuk melakukan modifikasi khususnya pada bagian kelistrikan seperti lampu, kabel, modul hingga rangkaiannya tanpa memperhitungkan aspek teknis atau tidak sesuai dengan standar. Untuk itu, sebaiknya lakukan konsultasi terlebih dahulu pada bengkel resmi atau spesialis modifikasi kelistrikan yang terpercaya jika mau melakukan modifikasi terkait kelistrikan mobil.
Kedua, hindari menyimpan barang mudah terbakar di dalam mobil. Tak dapat dipungkiri, kebiasaan meninggalkan barang kerap dilakukan oleh seluruh pemilik mobil dan bahkan para penumpangnya. Benda-benda seperti korek gas, charger, power bank hingga pengharum mobil atau pengharum badan sangat rentan untuk terbakar hingga bahkan meledak pada saat mobil dalam kondisi suhu panas berlebih..
Ketiga, cek oli mesin mobil dan potensi kebocoran bahan bakar. Bahan bakar dan oli adalah jenis material yang mudah terbakar. Sehingga kebocoran yang mengandung kedua bahan ini sangat berbahaya. Hal ini biasanya terjadi dan diakibatkan oleh faktor usia kendaraan yang sudah terlalu lama atau kelalaian manusia yang tidak memeriksa secara rutin keadaan mobil hingga hal sepele seperti lupa menutup kembali tutup oli dan bahan bakar dengan benar. Tetesan oli mesin hingga bahan bakar dapat terbakar bila mengenai bidang panas seperti pipa knalpot.
Head of PR, Marcomm, & Event Asuransi Astra, Laurentius Iwan Pranoto mengatakan, selain memastikan kendaraan kesayangan telah diberikan perlindungan terbaik, namun juga penting untuk mengenali penyebab terjadinya suatu hal yang merugikan agar lebih memudahkan melakukan tindakan pencegahan lebih dini. “Pastikan untuk selalu memeriksa keadaan prima kendaraan sebelum memulai perjalanan dan memeriksa keadaan sekitar khususnya barang-barang yang ditinggalkan sebelum meninggalkan mobil ,” terangnya.
Oli yang sudah lama tidak diganti juga dapat memicu kebakaran. Dikarenakan senyawa kimia dalam oli lama yang berubah, hal tersebut berimbas pada mesin yang cepat panas, komponen di dalamnya aus, dan berpotensi memicu kebakaran.
Keempat, jangan parkir dekat sumber api. Banyak dari pemilik mobil yang memarkirkan kendaraannya tanpa memperhatikan keadaan sekitar seperti berada di samping tempat sampah yang baru melakukan pembakaran sampah. Akibatnya bara api dari sisa pembakaran dapat terbang dan mengenai bagian mobil yang sensitif seperti kabel kelistrikan sehingga memicu kebakaran. Oleh sebab itu, saat berhenti dan memarkirkan kendaraan pastikan aman dari sumber panas di sekitar sebelum meninggalkan.
Kelima, jangan abaikan panel indikator. Masing-masing mobil sudah dilengkapi dengan beberapa instrumen yang menyajikan banyak simbol indikator. Kehadiran layar informasi ini penting untuk memantau kondisi kendaraan. Indikator pada instrumen mobil pada dasarnya adalah pengingat kepada pengemudi jika terjadi kesalahan dan untuk segera melakukan pemeriksaan agar terhindar dari kebakaran. Seperti saat ada indikator suhu mesin naik, berarti terdapat masalah pada bagian mesin mobil sehingga perlu melakukan pengecekan sebelum melanjutkan perjalanan.
Keenam, siap sedia alat pemadam api ringan. Sebagaimana kita tahu bahwa risiko akan kepemilikan mobil hingga berkendara pasti selalu ada. Ada baiknya, selalu menyiapkan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) sebagai pertolongan pertama saat mobil terbakar. Selalu letakkan APAR di tempat yang aman dan mudah untuk dijangkau saat darurat.
Mengapa penting untuk memahami penyebab kebakaran mobil? Selain sebagai antisipasi, bagi pemegang polis asuransi juga harus memahami terkait klausul yang terdapat dalam polis asuransi kendaraan. Sesuai yang tertulis pada Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia (PSAKBI) pasal 3 ayat 2, risiko kerugian dan/atau kerusakan kendaraan bermotor yang disebabkan oleh, akibat dari, ditimbulkan oleh barang dan/atau hewan yang sedang berada di dalam dimuat pada, ditumpuk di, dibongkar dari atau diangkut oleh kendaraan bermotor serta zat kimia, air, benda cair lainnya, yang berada di dalam kendaraan bermotor termasuk pengecualian penjaminan, maka tidak akan dicover oleh polis asuransi mobil standar. Jadi, mulailah kenali penyebab kebarakan mobil untuk keamanan. (*)