Jakarta – Korban pencurian identitas jumlahnya terus meningkat. Pencurian identitas juga dapat terjadi setiap waktu. Hal itu membuat konsumen di Asia tenggara sangat khawatir sehingga lebih memilih bertransaksi tunai ketimbang transaksi pembayaran elektronik.
Padahal, selain membuat tidak nyaman dan tidak aman, menyimpan uang tunai juga dapat berisiko terhadap kesehatan. Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2002 oleh Southern Medical Journal mengungkapkan bahwa uang kertas Dollar AS merupakan tempat berkembang biak bagi patogen seperti bakteri Klebsiella pneumonia yang dapat menyebabkan pneumonia.
Senada, Mastercard Safety and Security Index mencatat, kekhawatiran konsumen konsumen terhadap pencurian identitas melebihi pengalaman mereka yang sebenarnya. Data menunjukkan bahwa dari 35% konsumen yang merasa khawatir menjadi korban pencurian identitas, ternyata hanya 6% dari mereka yang benar-benar mengalaminya. Sementara 43% responden menyatakan bahwa kekhawatiran mereka timbul karena mereka sering melihat dan terpengaruh berita-berita di media yang membahas mengenai pencurian identitas.
Namun sejatinya, kejadian tersebut dapat dicegah dengan mudah. Untuk meredakan kekhawatiran masyarakat, Mastercard telah mengumpulkan lima kesalahpahaman umum mengenai pencurian identitas, serta bagaimana cara untuk meminimalisir kemungkinan pencurian identitas. (Selanjutnya : Ini modus pencurian identitas beserta cara mencegahnya)
Page: 1 2
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More