PUNYA rumah sendiri alias tidak ngontrak tidak dapat dibantah, bukan hannya menjadi impian banyak orang, namun juga keharusan. Memiliki rumah sendiri dapat menjadi tanda kesuksesan seseorang. Rumah juga dianggap sebagai produk investasi yang aman dan menjanjikan cuan tinggi di masa mendatang.
Yang menjadi masalah adalah tidak semua orang mampu secara finansial membeli rumah. Walaupun membeli rumah sudah jauh dimudahkan dengan adanya fasilitas KPR atau kredit pemilikan rumah, jenis aset tersebut masih sulit untuk dijangkau oleh sebagian kalangan, khususnya yang memiliki gaji pas-pasan.
Boro-boro untuk membeli rumah atau mengajukan KPR, kebutuhan sehari-hari saja sudah banyak melibas pendapatan bulanan yang mau enggak mau membuat kantong tabungan bolong. Lantas, adakah solusi untuk mengatasi masalah tersebut pada masyarakat dari kalangan menengah tersebut?
Jawabannya tentu saja ada! Asal mengetahui tips dan strategi mewujudkannya, memiliki hunian pribadi bukanlah mimpi di siang bolong. Untuk menyiasati mahalnya harga rumah dan inflasinya setiap tahun, inilah 5 strategi membeli rumah meski hanya mempunyai gaji yang pas-pasan.
1. Pasang Target yang Ingin Diraih
Tergantung dari tipe hunian yang ingin Anda miliki, nominal harga dan uang muka yang perlu disiapkan akan berbeda pula. Selain itu, hindari tergesa-gesa memilih rumah tanpa mencari tahu seluk beluknya terlebih dahulu.
Pasalnya, membeli rumah bukan hanya sekadar melihat kondisi bangunannya saja. Ada banyak faktor lain yang perlu dipertimbangkan secara matang, sebagai contoh, fasilitas publik dan akses jalan di sekitar rumah, hingga kondisi finansial Anda.
Semakin strategis lokasi sebuah properti, tentu harganya akan semakin selangit pula. Secara langsung, hal ini akan memengaruhi jumlah DP atau uang muka yang harus Anda siapkan. Perlu diingat jika beban uang muka pembelian rumah berada di kisaran 20 sampai 30 persen dari harga jual rumah.
Misalnya harga jual rumah adalah 500 juta, maka uang muka yang perlu Anda siapkan setidaknya adalah 100 juta. Tanpa melunasi DP tersebut, kredit pembelian rumah tentu tidak akan bisa dilanjutkan. Selanjutnya Anda tinggal memilih tenor pelunasannya dengan menyesuaikan beban cicilan dengan kemampuan bayar.
Sebagai tambahan, coba gunakan layanan KPR dengan DP ringan seperti KPR BTN, KPR BCA, KPR Mandiri, dll supaya bisa lebih efektif saat mencicil.
2. Tekan Seluruh Pengeluaran yang Bisa Dihemat
Setelah mencari tahu harga rumah incaran dan nominal DPnya, Anda perlu memantapkan keuangan agar mampu melunasi cicilannya dengan lancar. Mungkin, cara paling ideal agar tak kewalahan membayar cicilan kredit rumah adalah dengan menambah penghasilan. Namun, jika hal tersebut terasa mustahil untuk dilakukan, satu-satunya cara yang bisa dilakukan adalah dengan menghemat pengeluaran.
Canangkan gaya hidup yang lebih sederhana agar pengeluaran lebih mudah dikurangi. Awali dengan habit kecil dan simpel, seperti, memasak sendiri, bawa bekal saat bekerja, hingga kurangi intensitas berbelanja produk sekunder maupun nongkrong. Dengan begitu, anggaran untuk membayar cicilan kredit rumah menjadi lebih besar, bukan?
3. Tak Ada Alasan untuk Tak Menabung
Agar uang untuk membayar DP lekas terkumpul, Anda tak dapat membantah pentingnya membiasakan diri untuk menabung. Tumbuhkan niat dan komitmen yang kuat untuk menyisihkan gaji sebagai tabungan. Bila perlu, saat gaji tiba di tangan, langsung alokasikan sebagian pada tabungan dengan fitur auto debit dan gunakan sisanya untuk memenuhi kebutuhan bulanan.
Nominalnya bisa Anda sesuaikan dengan target atau kondisi keuangan. Sebagai anjuran, alokasikan setidaknya 10 sampai 30 persen penghasilan bulanan untuk menabung. Akan jauh lebih baik kalau Anda mampu mengalokasikan nominal yang lebih besar.
4. Sokong Pertumbuhan Finansial dengan Investasi
Selain menabung, ada cara lain yang mampu mempercepat uang terkumpul, yakni dengan investasi. Jika rencana pembelian rumah bakal dilakukan dalam waktu dekat, misalnya, 1 hingga 3 tahun ke depan, pilih instrumen investasi rendah risiko seperti reksa dana pasar uang atau emas. Namun, jika rencana pembelian rumah masih lama, di atas 3 tahun, mungkin tidak masalah mempertimbangkan untuk memilih produk investasi dengan risiko lebih tinggi yang menjanjikan imbal balik lebih besar.
5. Ajukan Fasilitas KPR sesuai Kondisi Keuangan
KPR atau kredit pemilikan rumah merupakan fasilitas pinjaman yang disediakan oleh bank guna memudahkan masyarakat dalam mewujudkan impian memiliki hunian pribadi. Layanan tersebut seringkali dijadikan sebagai solusi untuk membeli rumah dengan cara cicilan walaupun hanya memiliki gaji yang sekadar cukup untuk memenuhi kebutuhan harian.
Dalam menyediakan fasilitas KPR ini, bank biasanya akan menerima pengajuan jika beban cicilan yang diterima nasabah tak melebihi 30 persen dari gaji bulanannya. Dengan durasi cicilan yang begitu panjang, mencapai 20 sampai 30 tahun, harga rumah ratusan juta Rupiah menjadi lebih mungkin dijangkau dengan KPR. Yang terpenting, tumbuhkan komitmen dan sikap disiplin saat memutuskan ajukan KPR karena melunasi cicilannya membutuhkan usaha, waktu, dan pengorbanan yang tidak sedikit.
Bujet Terbatas Tak Lagi Jadi Penghalang Wujudkan Impian Miliki Rumah Pribadi
Masalah finansial seringkali menjadi penghalang bagi seseorang untuk bisa memiliki rumahnya sendiri. Karena gaji yang tak terlalu tinggi, banyak orang langsung mengurungkan niat untuk membeli hunian pribadi dan lebih memilih untuk mengontrak atau ngekos seumur hidupnya. Nah, dengan mengaplikasikan tips-tips di atas, keinginan memiliki rumah pribadi tidak akan menjadi isapan jempol belaka, walaupun gaji tergolong pas-pasan. (*)
Jakarta - Perusahaan pembiayaan PT Home Credit Indonesia (Home Credit) terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan… Read More
Jakarta - Hilirisasi nikel di Pulau Obi, Maluku Utara membuat ekonomi desa sekitar tumbuh dua… Read More
Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mendukung langkah Induk Koperasi Unit Desa (Inkud)… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk pertama kalinya menggelar kompetisi Runvestasi pada… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi tanggapan terkait penutupan Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self-Regulatory Organization (SRO), dengan dukungan dari Otoritas… Read More