Tips & Trick

Tips Jaga Kondisi Keuangan di Bulan Ramadan

Jakarta – Selama bulan ramadan, selain peningkatan harga kebutuhan bahan pokok, banyak dijumpai godaan-godaan yang membuat pengeluaran cenderung meningkat.

Hal ini perlu diwaspadai, karena apabila kita tidak pandai mengontrol diri, maka pengeluaran selama ramadan pun bisa jadi tidak terkontrol.

Pakar Konsultan Keuangan dan Penulis buku Finchickup, Farah Dini, menjelaskan ada beberapa penyebab yang menjadikan pos pengeluaran acap kali membengkak di bulan Ramadan.

Penyebab tersebut antara lain acara buka puasa bersama yang sering dijadikan ajang berkumpul dengan teman-teman yang jarang ditemui jika tidak ada momen yang tepat.

“Pengeluaran rumah tangga seperti penggunaan listrik, air, gas dan bahan-bahan pokok juga sering melonjak. Selain itu, banyaknya promo Ramadan, keinginan untuk mengganti isi perabotan rumah tangga juga termasuk pos pengeluaran yang seringkali membengkak di bulan Ramadan,” ujarnya.

Meskipun demikian, problema klasik yang sering dihadapi masyarakat ini bukanlah tanpa solusi.

Salah satu contoh untuk mencegah pembengkakan dana adalah dengan menentukan skala prioritas dan membagi dana dalam sejumlah pos pengeluaran khusus di bulan suci.

Misalnya tentukan pos anggaran untuk berbuka puasa bersama, dengan menyiapkan anggaran maksimal dalam satu bulan.

“kita dapat mengontrol pengeluaran kita sehingga tetap terjaga sampai lebaran nanti,” tambah Farah.

Berhemat dan juga melakukan perencanaan keuangan yang cermat menjadi kunci utama keberhasilan menjaga kondisi keuangan, namun tidak ada salahnya memanfaatkan peluang bisnis di bulan penuh
berkah ini untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

Ike Dahlia Cambey, Cambey, Mompreneur, pendiri komunitas @IDMompreneur dan Brownies Company juga memberi sedikit tips untuk menjaga kondisi keuangan, salah satunya dengan memanfaatkan peluang usaha yang sedang booming saat ini.

Seperti diketahui, bisnis yang paling diminati di bulan Ramadan adalah yang berhubungan dengan makanan sehat, tradisi mudik dan sesuatu yang baru.

“Bisnis makanan takjil, makanan sahur, kue kering, travel atau Penyedia jasa layanan tiket dan bisnis baju muslim masih sangat diminati oleh masyarakat,” katanya.

Namun, lanjutnya bisnis musiman seperti ini bisa sukses apabila memperhatikan tiga hal utama, yaitu inovasi produk, sistem layanan antar yang bagus serta pengelolaan Sumber Daya Manusia dan bahan baku yang handal. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Laba Bank Jago Naik 178 Persen di Kuartal I-2025, Nilainya Segini

Jakarta – PT Bank Jago Tbk mencatatkan laba bersih Rp60 miliar di kuartal I/2025. Angka… Read More

16 mins ago

Rupiah Diprediksi Melemah Akibat Dolar AS yang Kembali Menguat

Jakarta – Nilai tukar rupiah diproyeksikan akan melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), dipengaruhi oleh sikap Presiden… Read More

2 hours ago

IHSG Hijau Lagi, Analis Prediksi Penguatan Terbatas di Kisaran 6.540–6.750

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka di zona hijau ke level 6.664,85… Read More

2 hours ago

Lewat OJK Infinity 2.0, Ekraf Siap Jadi Penggerak Ekonomi Nasional

Jakarta – Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Otoritas Jasa Keuangan… Read More

3 hours ago

Pasar Modal Indonesia Volatil, OJK: Masih Ada Kepercayaan dari Investor Retail

Jakarta - Saat ini, pasar modal Indonesia tengah menghadapi kondisi yang volatil. Menurut Ketua Dewan… Read More

4 hours ago

Trump dan Powell: Kisah Klasik Fiskal-Moneter

Oleh Muhammad Edhie Purnawan, Pengajar pada Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah… Read More

6 hours ago