Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, layanan pinjaman online menjadi salah satu produk keuangan digital besutan perusahaan fintech atau financial technology yang tengah naik daun. Hal ini bisa dibuktikan dengan adanya pertumbuhan sebesar 135% year-on year pada rekening nasabah serta terdapat penyaluran pinjaman sebesar Rp155 triliun hingga Desember 2020.
Penyebab pinjaman online atau pinjol begitu populer di hampir semua kalangan masyarakat ditengarai karena kemudahan dan kepraktisan proses pengajuan layanan keuangan tersebut. Tanpa harus mengantri panjang dan membawa beragam berkas, kredit online bisa diajukan secara online dan hanya bermodalkan sejumlah dokumen pribadi saja, seperti, KTP, NPWP, dan slip gaji. Itulah mengapa masyarakat kerap mencari layanan pinjol bunga rendah untuk menyelesaikan masalah keuangan yang mendesak.
Meningkatnya demand dan pengguna pinjaman online ini tentu saja membuat penyedia layanan tersebut juga turut membludak. Sayangnya, di antara banyaknya layanan pinjaman online yang tersedia di internet, hanya segelintir saja yang resmi terdaftar di OJK dan aman untuk digunakan.
Bahkan, menurut data, terdapat ribuan pinjol yang aktif beroperasi di Indonesia hingga saat ini. Namun, berdasarkan pengumuman di OJK, hanya ada kurang lebih 120 fintech atau penyedia pinjaman online saja yang terdaftar. Hal tersebut tentu saja sangat berisiko bagi masyarakat awam untuk terjebak menggunakan layanan pinjaman online ilegal.
Lalu, adakah cara untuk menghindari risiko pemakaian layanan pinjol yang salah tersebut? Tentu saja ada! Berikut adalah beberapa tips menggunakan pinjaman online dengan bijak yang bisa Anda lakukan agar terhindar dari risiko buruknya.
1. Manfaatkan Pinjaman Online untuk Meningkatkan Kondisi Ekonomi dan Taraf Hidup
Salah satu penyebab utama mengapa korban pinjaman online ilegal masih terus muncul hingga sekarang adalah karena adanya tendensi dari masyarakat untuk mengajukan pinjaman tanpa tujuan yang jelas. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang mengajukan pinjaman online hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumtif yang hanya akan memberikan manfaat sesaat saja.
Padahal, seharusnya pinjaman online hanya boleh diajukan untuk meraih tujuan finansial yang mampu mengangkat derajat hidup penggunanya. Alasannya karena tingkat bunga pada layanan tersebut relatif lebih tinggi, yakni mencapai 0,8% per hari atau 24 persen per bulan.
Sebagai contoh, pinjaman online sangat cocok diajukan untuk menambah modal mengembangkan sebuah usaha. Dengan begitu, keuntungannya bisa ditingkatkan dan sebagian di antaranya bisa dialokasikan untuk membayar cicilan pinjaman online. Jadi, pinjaman online bukanlah sarana mendapatkan dana tunai dengan mudah untuk memenuhi kebutuhan yang tak jelas manfaatnya.
2. Gunakan untuk Penuhi Kebutuhan Mendesak dan Tak Bisa Ditunda Pembayarannya
Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, pinjaman online sebaiknya digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak dan tak bisa ditunda pembayarannya. Hal ini disebabkan karena produk keuangan berbasis digital tersebut dapat diajukan dengan sangat mudah dan dana pinjamannya dapat dicairkan secara instan. Pinjaman online pun bisa dengan praktis diakses melalui aplikasi di smartphone.
Selain itu, beberapa layanan pinjaman online juga mampu memberikan pinjaman dengan plafon mencapai belasan juta Rupiah. Juga, tak ada batasan mengenai kebutuhan seperti apa yang bisa dipenuhi oleh produk keuangan tersebut. Tak seperti pinjaman di bank yang jenis kebutuhan yang boleh dipenuhi sudah ditentukan sebelumnya.
Akan tetapi, hal tersebut tak serta-merta membolehkan Anda untuk menggunakan pinjaman online secara sembarang. Idealnya, kebutuhan mendesak yang boleh dipenuhi oleh pinjaman online meliputi membayar biaya pendidikan, biaya kesehatan, dan juga renovasi rumah.
Tak hanya itu, beberapa layanan pinjaman online juga bisa dimanfaatkan untuk memenuhi berbagai keperluan penting lainnya, seperti, transaksi di e-commerce, membayar tagihan bulanan, transfer dana, dan sebagainya. Yang terpenting adalah tetap batasi pemakaian pinjaman online dan pastikan bahwa nominal pinjaman serta tagihannya tak terlalu membebani keuangan.
3. Pilih Layanan yang Terdaftar OJK dan Terjamin Kredibilitasnya
Tips terakhir yang bisa Anda terapkan untuk meminimalisir risiko buruk penggunaan pinjaman online adalah dengan memilih layanan pinjaman online resmi yang terdaftar di OJK dan terjamin kredibilitasnya. Seperti yang telah dibahas sedikit sebelumnya, platform pinjaman online yang aman untuk digunakan hanya segelintir jumlahnya. Sisanya merupakan layanan ilegal yang siap mencengkram kondisi keuangan korbannya dengan membebankan tingkat bunga dan denda keterlambatan selangit.
Sebelum memutuskan untuk memilih sebuah layanan pinjaman online, cari tahu dulu status usahanya di situs resmi OJK, apakah resmi terdaftar atau tidak. Dengan memilih layanan pinjol yang terdaftar OJK dan terjamin kredibilitasnya, artinya Anda tak akan merasakan kebijakan aktivitas pinjaman yang merugikan, seperti, tingkat bunga tinggi, denda keterlambatan mencekik, hingga metode penagihan yang menjurus ke tindakan kriminalitas.
Bijak Digunakan, Pinjaman Online Dapat Menjadi Solusi Efektif Mengatasi Masalah Keuangan
Pada dasarnya, pinjaman online dapat memberikan manfaat atau dampak buruk bagi penggunanya tergantung dari cara pemakaiannya. Jika digunakan dengan bijak dan penuh perhitungan, sudah pasti layanan tersebut dapat menjadi solusi efektif mengatasi masalah keuangan. Sebaliknya, jika digunakan dengan sembarangan dan tanpa tujuan yang jelas, tentu saja pinjaman online akan menjadi penyebab keuangan semakin terpuruk. (*)
Direktur Utama PT Jasaraharja Putera Bapak Abdul Haris, memaparkan kinerja JRP Insurance sepanjang tahun 2024… Read More
Hadirnya Fitur Cardless Withdrawal memberikan kemudahan bagi nasabah BRI maupun bank lain yang terintegrasi dengan… Read More
Jakarta - Sinar Mas Land melalui anak perusahaannya, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), secara… Read More
Jakarta – Rencana pemerintah mengenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen untuk sekolah internasional, mulai Januari… Read More
Jakarta – Tantangan inflasi medis masih menghantui industri asuransi kesehatan di 2025. Pasalnya, Mercer Marsh Benefits… Read More
Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) meluncurkan fitur cardless withdrawal atau tarik tunai tanpa… Read More