Jakarta–Kendati masyarakat di Asia Tenggara sangat gemar melakukan belanja online (daring), namun sebagian masyarakat masih memiliki kekhawatiran yang tinggi terhadap sisi keamanannya.
Berdasarkan Indeks Safety & Security dari MasterCard (MasterCard Safety and Security Index) yang telah dirilis pada September 2015 lalu menemukan, bahwa masyarakat di kawasan tersebut tetap merasa lebih aman untuk berbelanja langsung di dalam toko dibandingkan secara online.
Dari hasil riset MasterCard yang diterima Infobank, di Jakarta, Selasa, 27 Januari 2016 menyebutkan, di kawasan Asia Tenggara sebanyak 19% dari masyarakatnya merasa paranoid ketika berbelanja melalui online, lalu 68% tetap waspada dan hanya 13% yang merasa percaya diri.
Masyarakat di Thailand dan Vietnam merupakan pembelanja dengan tingkat kekhawatiran paling tinggi saat belanja online, sebaliknya masyarakat Indonesia merupakan pembelanja online dengan tingkat kepercayaan diri yang paling tinggi.
Seiring dengan perkembangan teknologi pembayaran, konsumen diharapkan dapat mengerti bagaimana teknologi yang saat ini terus berkembang, agar rasa aman dalam belanja online bisa terjaga, serta harus tahu bagaimana konsumen bisa terlindungi.
Terdapat beberapa tips agar tetap aman saat berbelanja secara online serta membantu mengubah kekhawatiran masyarakat menjadi lebih percaya diri saat berbelanja online. Pertama, gunakan website yang sudah dikenal atau familiar yang pernah Anda atau teman-teman kunjungi untuk berbelanja daring.
Kedua, perhatikan browser anda apakah sudah dalam keadaan terkunci (lock) guna memastikan bahwa situs yang di kunjungi aman. Ketiga, lacak daftar pembelian dengan memonitor aktivitas akun anda secara online dan memeriksa laporan pengeluaran anda. Apabila terdapat sesuatu yang mencurigakan, hubungi bank sesegera mungkin.
Lalu yang keempat, pastikan password anda kuat dan tidak mudah diketahui orang lain. Sebaiknya password yang digunakan terdiri dari delapan karakter yang meliputi kombinasi dari angka dan huruf. Kelima, Jangan gunakan password yang sama pada merchant (online shop) yang berbeda ataupun password yang anda gunakan untuk login ke akun e-mail anda.
Sedangan keenam, selalu baca syarat dan ketentuan yang berlaku, dan pahamilah isinya sebelum melakukan pembelian. Ketujuh, pastikan perangkat lunak (software) antivirus yang anda gunakan sudah up-to-date serta dapat memblokir pop-up yang muncul saat anda berbelanja daring.
Kedelapan, selalu gunakan kartu anda. Jangan pernah transfer uang secara langsung, karena jika anda merupakan korban penipuan, uang anda tidak terlindungi. Kesembilan, apabila anda memiliki kekhawatiran sebelum melakukan pembayaran, hubungi tim customer service dari online shop terkait untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan anda.
Lalu yang terakhir, apabila anda merasa bahwa anda merupakan korban penipuan, hubungi bank penerbit kartu anda sesegera mungkin. (*) Rezkiana Nisaputra
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More