Jakarta – Saat ini, pemulihan ekonomi nasional yang semakin masif turut mengerek industri asuransi untuk tumbuh membaik. Menanggapi hal ini, BRI Insurance (BRINS) memiliki strategi-strategi usaha agar premi asuransinya terus tumbuh selama pandemi.
Direktur Utama BRINS, Fankar Umran menyebut, salah satu strategi tersebut adalah dengan melakukan pengembangan produk asuransi. Ia mencontohkan, BRINS menyesuaikan produknya agar bisa dibeli untuk jangka waktu 1 bulan saja.
Tujuannya, jelas dia, agar produk ini semakin ramah dan menarik bagi calon nasabah. Pandemi Covid-19 sudah mengubah perilaku dan pemasukan masyarakat luas sehingga asuransi harus menyesuaikan.
Kemudian, ia juga terus mengkampanyekan bahwa biaya asuransi murah dan terjangkau. Risiko yang ditanggung jauh lebih besar dari biaya asuransi yang dibayarkan.
“Ada asuransi rumah Rp1 miliar dengan premi Rp1-2 juta. Artinya hanya sekali bayar, dibagi sebulan Rp 100-200 ribu per bulan. Belum lagi dibanding harga tanggungan. Nilai ditanggung saat risiko, itu murah, tak perlu keluar Rp1 miliar, hanya dengan Rp1 juta, terjamin,” jelas Fankar secara virtual di Jakarta, Jumat, 11 Juni 2021.
Lalu, Fankar juga menjelaskan adanya strategi untuk melakukan inovasi channel. BRINS memanfaatkan teknologi digital untuk memudahkan nasabah membeli produk-produk BRINS.
“Asuransi BRINS bisa dibeli dengan HP apa saja. (Asuransi) rumah, mobil, apa saja,” ucapnya. (*)
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More