Jakarta – PT Bank BTPN Tbk (BTPN) mencatatkan laba bersih di semester I-2023 sebesar Rp1,46 triliun atau mengalami penurunan 12,57% bila dibandingkan dengan tahun lalu di periode yang sama yakni sebesar Rp1,68 triliun
Direktur Utama BTPN, Henoch mengatakan, penurunan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 13% secara tahunan ini, dipengaruhi oleh peningkatan pencadangan kredit sebesar Rp422 miliar.
Baca juga: Perluas Segmen, Jenius BTPN Jangkau 4,3 juta Nasabah
Ia mengatakan bahwa peningkatan pencadangan kredit pada kuartal II-2023 tersebut dilakukan untuk mengantisipasi proses restrukturisasi nasabah korporasi dan mitigasi dari berakhirnya kebijakan stimulus Covid-19 dari Pemerintah.
“Kami patut bersyukur Indonesia telah memasuki masa transisi endemi sehingga perekonomian mulai kembali bangkit. Bank terus berupaya mendukung berbagai kebijakan pemerintah untuk mendukung pertumbuhan dan antisipasi risiko kredit,” ucap Henoch dikutip 1 Agustus 2023.
Kemudian, dari sisi pertumbuhan kredit, kredit di segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan syariah tercatat masing-masing meningkat sebesar 18% yoy dan 8% yoy dengan total kredit yang disalurkan oleh Bank BTPN per akhir Juni 2023 turun 0,4% yoy ke posisi Rp148,71 triliun.
Tidak hanya itu, Bank BTPN juga senantiasa berkomitmen untuk menjaga kualitas kredit dengan rasio gross non-performing loan (NPL) Bank terjaga di 1,39%, masih lebih rendah dibanding rata-rata industri yang tercatat sebesar 2,52% pada akhir Mei 2023.
Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) Bank BTPN meningkat sebesar 4% secara tahunan menjadi Rp107,35 triliun di akhir Juni 2023, dari Rp103,17 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca juga: BTPN Syariah Cetak Laba Rp753 Miliar di Semester I-2023
Adapun, hingga akhir Juni 2023, Jenius sebagai inovasi teknologi digital BTPN, kian menunjukkan tren pertumbuhan yang kuat dengan mencatatkan pertumbuhan pengguna atau registered user sebesar 19% yoy menjadi 4,8 juta dari sekitar 4 juta pada periode yang sama.
Funding balance atau DPK yang dikelola Jenius juga menunjukkan kenaikan sebesar 43% yoy menjadi Rp24,7 triliun dari Rp17,3 triliun di akhir Juni 2022. Lebih lanjut, total produk pinjaman yang disalurkan Jenius telah mencapai Rp1,3 triliun pada akhir Juni 2023 atau naik 119% secara yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp602,1 miliar.
“Kami akan berfokus pada Semester II-2023 pada upaya untuk terus meningkatkan kinerja positif ini dengan menumbuhkan kredit sesuai risk appetite, menumbuhkan CASA, meningkatkan pendapatan fee base dan forex, maupun aktivitas cross sell, sehingga bisa terus berkontribusi bagi penguatan perekonomian pascapandemi guna memberikan manfaat lebih bagi masyarakat Indonesia,” imbuhnya. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Jakarta - Terdakwa Harvey Moeis dinyatakan bersalah atas tindak pidana korupsi pada penyalahgunaan izin usaha… Read More
Jakarta - PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta terus meningkatkan kapasitas tempat duduk untuk Kereta… Read More
Jakarta – Starbucks, franchise kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) tengah diterpa aksi pemogokan massal… Read More
Jakarta - Dalam rangka menyambut Natal 2024, Bank Mandiri menegaskan komitmennya untuk berbagi kebahagiaan melalui… Read More
Jakarta – Sejumlah bank di Indonesia melakukan penyesuaian jadwal operasional selama libur perayaan Natal dan… Read More
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More