Walau mayoritas penduduk Indonesia merupakan umat muslim, namun pada kenyataannya tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah masih jauh dari maksimal. Artinya, hanya 8 orang dari 100 orang yang memahami produk dan layanan keuangan syariah. Pun cuma 11 orang yang memiliki akses terhadap produk dan layanan lembaga jasa keuangan.
(Baca juga: Jokowi, Inklusi Keuangan Cara Ampuh Tekan Kesenjangan)
Dengan hasil survei tersebut, Lanjut Kusumaningtuti, OJK bersama industri jasa keuangan menyusun Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) yang di dalamnya terdapat berbagai macam program strategis dan program inisiatif yang bertujuan untuk lebih meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat.
Beragam kegiatan edukasi dan program inklusi keuangan secara berkelanjutan dilaksanakan oleh OJK bersama industri jasa keuangan. Edukasi keuangan dilakukan dalam berbagai bentuk seperti edukasi komunitas, training of trainer, outreach program, kuliah umum, edukasi bahari, iklan layanan masyarakat, edu expo, bioskop keliling, wayangan dan SiMOLEK dengan target edukasi yaitu perempuan/Ibu rumah tangga, UMKM, petani/nelayan, TKI/CTKI, pelajar/mahasiswa, profesional, karyawan dan pensiunan. (*)