Jakarta–PT Timah Tbk (Timah) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp600 miliar di tahun ini. Dari rencana yang ada, dana capex akan digunakan untuk penambahan dan perawatan kapal yang sudah ada.
Direktur Utama Timah Mochtar Riza Pahlevi Tabrani menyebutkan, dana capex akan digunakan untuk pembelian kapal. Pada saat ini, perseroan sedang memesan kapal untuk eksplorasi.
“Hari ini kita sedang lakukan finalisasi ekplorasi untuk memastika jenis kapal yang dibeli apa, size-nya berapa,” kata Riza Pahlevi, ditemui pada saat paparan publik dalam acara ‘Institutional Investor Day dan Investor Day 2016’ di Gedung BEI, Jakarta, Kamis, 4 Agustus 2016.
Riza menyebutkan, kapal yang baru dibeli akan bisa digunakan sekitar 1-2 tahun lagi. Kapal itu akan mendorong kinerja perseroan ke depannya.
Pada saat ini, menurut Riza, kinerja perseroan mengalami keterpurukan di kuartal I-2016. Bayangkan saja perseroan mencatat mengalami kerugian sebesar Rp138,8 miliar.
“Buruknya kinerja karena anjloknya harga komoditas timah. Masalahnya harga di kuartal pertama sudah sulit, sekitar USD13 ribu per ton,” ungkap Riza.
Dengan anjloknya harga jual, sambungnya, perseroan pun menurunkan produksi. Pada kuartal pertama 2016, produksi biji timah turun dari 6.653 ton menjadi 3.405 ton di kuartal I-2016, sedangkan logam timah turun dari 7.057 ton menjadi 4.205 ton.
Dalam memperbaiki kinerja, perseroan akan meningkatkan kinerja produksi di semester II-2016. Seiring dengan itu, dirinya yakin harga timah akan mengalami kenaikan di kisaran USD18 ribu per ton.
“Jadi harapan kita bisa kejar produksi, tapi untuk melebihi tahun lalu sulit, kita kejar minimal sama. Kita akan tambah alat produksi dan pengawasan lebih ketat sehingga kita bisa memastikan peningkatan produksi diakhir tahun. Kita juga akan meningkatkan kinerja dari anak usaha, yakni PT Rumah Sakit Bakti Timah dan PT Timah Industri. Dua anak usaha ini memiliki sumbangsih pendapatan yang cukup tinggi bagi kami,” tutupnya (*) Dwitya Putra
Editor: Paulus Yoga