Jakarta – Program Kartu Prakerja sudah memasuki tahun ketiga dalam pelaksanaan di lapangan. Sederet evaluasi dilakukan pemerintah dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik ke depannya.
Program Kartu Prakerja yang sudah berjalan sejak tahun 2020-2022 secara kumulatif menghabiskan anggaran sebesar Rp59 triliun. Di mana, ada 16,4 juta orang penerima Kartu Prakerja dengan insentif sebesar Rp 3,55 juta.
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan, pada tahun pertama strategi program fokus pada inovasi dan literasi untuk membangun ekosistem dan mematangkan proses. Di tahun kedua, Prakerja membuka diri untuk evaluasi mengingat besarnya alokasi program.
“Alhamdulillah, hasil evaluasi positif. Prakerja terbukti menaikkan ketahanan pangan, menopang daya beli, meningkatkan inklusi keuangan, meningkatkan kebekerjaan dan kewirausahaan. Hasil evaluasi J-PAL SEA 2021 menyatakan bahwa rata-rata pendapatan per bulan penerima meningkat Rp122.500, lebih tinggi 10% dari non-penerima,” kata Denni di Jakarta, 15 Maret 2023.
Di tahun ketiga, tambahnya, Prakerja memperluas edukasi program, dalam dan luar negeri. Dengan bermodal hasil evaluasi, Prakerja bisa berbagi pengalaman dan membangun optimisme.
Pelaksanaan program Prakerja juga efisien, karena biaya operasi Manajemen Pelaksana (PMO) hanya 0,59% dari total anggaran. “Itupun Prakerja masih memberikan PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak) ke Kemenkeu sebesar Rp237,8 miliar,” tambahnya. (*)