Jakarta–Bank Indonesia (BI) berkolaborasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah bersama-sama merumuskan tiga pilar yang menjadi strategi utama dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Sehingga keuangan syariah diharapkan bisa berkontribusi besar pada perekonomian nasional.
Gubernur BI, Agus DW Martowardojo mengatakan, pilar pertama yakni pemberdayaan ekonomi syariah. Pilar ini menitik beratkan pada pengembangan sektoral usaha syariah, melalui penguatan seluruh kelompok pelaku usaha baik besar, menengah, kecil, mikro, serta kalangan lembaga pendidikan Islam seperti pesantren dan lainnya.
“Program kerja utama pada pilar ini mencakup pengembangan halal supply chain, serta faktor kelembagaan dan infrastruktur pendukungnya,” ujar Agus di Gedung BI, Jakarta, Senin, 24 Juli 2017.
Pilar kedua yakni pendalaman pasar keuangan syariah. Pilar ini merefleksikan upaya peningkatan manajemen likuiditas serta pembiayaan syariah, guna mendukung pengembangan usaha syariah. Cakupan pilar ini tidak terbatas pada keuangan komersial, namun juga pada sektor ZISWAF (Zakat, Infaq, Sadaqah dan Wakaf) dan upaya integrasi keduanya. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Page: 1 2
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More
Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More
Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More
Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More
Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More