Selanjutnya, pilar ketiga adalah penguatan riset, asesmen dan edukasi termasuk sosialisasi dan komunikasi. Pilar ini ditujukan sebagai landasan bagi tersedianya sumber daya insani yang handal, professional, dan berdaya saing internasional. Berbagai bentuk program edukasi dan sosialisasi akan dilakukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat.
“Hal ini agar masyarakat dapat berpartisipasi aktif dan memperoleh manfaat dari pengembangan ekonomi dan keuangan syariah,” ucap Agus.
Baca juga: Dorong Literasi Keuangan Syariah, OJK Lirik Dewan Masjid
Menurutnya, ketiga pilar strategi utama ini secara terintegrasi akan didukung oleh kebijakan ekonomi dan keuangan syariah internasional maupun daerah, ketersediaan dan kesiapan sumber daya insani, data dan informasi (termasuk financial technology) serta koordinasi dan kerjasama untuk memastikan implementasi yang berkelanjutan.
“Kami berharap agar komitmen dan sinergi yang dibangun oleh BI dan MUI dalam mengembangkan perekonomian syariah, dapat diimplementasikan secara efektif dan berkesinambungan, serta mendapatkan dukungan penuh Kementerian dan Lembaga terkait, para pelaku industri, akademisi, maupun organisasi-organisasi masyarakat Islam,” tutupnya. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Jakarta - Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Senin, 23 Desember… Read More
Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) buka suara terkait dengan transaksi Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS)… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) beserta seluruh Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI)… Read More
Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More
Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More