Tiga Perspektif Finansial Pemerintah dalam Perbaiki Ekonomi RI

Tiga Perspektif Finansial Pemerintah dalam Perbaiki Ekonomi RI

Jakarta – Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara mengutarakan pandangan pemerintah dalam memperbaiki perekonomian Indonesia. Menurutnya, Perekonomian Indonesia tentu akan terkena dampak penurunan ekonomi dunia yang diprediksi sebesar 3,0 persen dari sebelumnya 3,7 persen.

Untuk mengatasinya, ada 3 perspektif yang perlu diterapkan agar perekonomian kedepan lebih baik lagi, yaitu financial deepening, financial inclusion, dan financial resilience. Ia mengatakan bahwa perspektif pertama adalah pendalaman ekonomiDengan pemahaman sektor keuangan yang lebih tinggi, Indonesia akan mampu bersaing dengan pasar global.

Perspektif kedua adalah inklusi keuangan (financial Inclusion). Saat ini angka inklusi keuangan di Indonesia masih tergolong rendah namun, ke depan, inklusi keuangan memiliki potensi yang menjanjikan. “Ke depan, financial inclusion akan menjadi bisnis yang menjanjikan. Pemerintah dan perbankan harus berkolaborasi dalam mengawal dan meningkatkan inklusi keuangan,” ujar Sua pada acara Indonesia Banking Expo 2019, di Jakarta, 6 November 2019

Perspektif ketiga adalah ketahanan keuangan (financial resilience). Sua mengatakan, APBN harus mendukung perekonomian nasional jika kondisi ekonomi global sedang turun. Sehingga tercipta ketahanan keuangan.  “Kalau kondisi dunia melemah, maka seperti apa belanja negaranya? Belanja tak boleh sampai melemah. Dengan support dari APBN, akan tercipta financial resilience,” jelasnya.

Sua juga menyoroti perubahan tren perdagangan dari tradisional menuju digital. Menurutnya, sektor perbankan perlu beradaptasi dengan perubahan ini. “Ada potensi besar dari berubahnya perdagangan dari tradisional menjadi elektronik. Perbankan juga mengalami perubahan dan ini harus kita jaga bersama,” pungkasnya. (*) Evan Yulian Philaret

Related Posts

News Update

Top News