Bali – Keberhasilan bank digital seperti Bank Jago (ARTO) menggandeng ekosistem menjadi syarat penting saat berkompetisi dengan sesama bank digital atau dengan perusahaan teknologi yang menjalankan peran layaknya bank.
Bank Jago sebagai pionir bank digital di Indonesia, bank yang kini dipimpin oleh Arief Harris Tandjung itu sejak awal sudah menggandeng ekosistem. Salah satunya ekosistem PT Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).
Baca juga: Cara Jitu Bank Jago Tangkal Kasus Pembobolan Rekening Nasabah
Terbukti, kontribusi ekosistem GOTO cukup signifikan dalam menopang pertumbuhan Bank Jago. “Saat ini ekosistem Gojek Tokopedia turut memberikan andil sekitar 35% dari seluruh nasabah Bank Jago yang mencapai 8,3 juta,” ujar Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung dalam sebuah Focus Group Discussion, di Bali, dikutip 10 September 2023.
Itu berarti, sekitar 3 juta nasabah Bank Jago masuk melalui ekosistem GoTo. Jumlah ini akan terus meningkat melihat potensi kolaborasi yang masih terus berjalan.
Arief mengungkapkan hal itu pada acara Focus Group Discussion (FGD) Bank Jago dengan senior editor di Bali, Kamis, 7-9 September 2023. Selain Arief, hadir sebagai narasumber Direktur sekaligus President of Financial Technology GOTO Hans Patuwo, Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah Redjalam, Direktur Partnership Lending Bank Jago Sonny Christian Joseph, dan Komisaris Bank Jago Anika Faisal.
Menurut Arief, hasil kolaborasi Bank Jago dengan ekosistem GOTO tercermin dari pertumbuhan pembiayaan dan kredit di semester pertama tahun ini yang mencapai 54% secara tahunan menjadi Rp11,2 triliun. Sedangkan, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) Bank Jago tercatat tumbuh 65% menjadi Rp 10,1 triliun di semester pertama 2023.
Di tengah pertumbuhan penyaluran kredit dan DPK, laba perusahaan juga naik 40% secara tahunan menjadi Rp 41 miliar pada enam bulan pertama tahun ini.
Hingga Juni tahun ini, total nasabah Bank Jago mencapai 8,3 juta, angka ini sudah termasuk 6,7 nasabah funding pengguna aplikasi Bank Jago yang mengalami pertumbuhan dua kali lipat dari setahun sebelumnya. Kontribusi nasabah dari ekosistem GOTO ditargetkan bakal terus meningkat.
“Potensi pertumbuhannya masih cukup besar mengingat ruang kolaborasi yang terus berlangsung,” tuturnya.
Menurut Direktur sekaligus President of Financial Technology GOTO Hans Patuwo, potensi kolaborasi Gopay dengan Bank Jago masih sangat besar setelah menjalin kerja sama dua tahun terakhir.
Baca juga: Dirut Bank Jago: Pertumbuhan Penting, Tapi Jangan ‘Ugal-ugalan’
“Kolaborasi antara Bank Jago dengan GoTo Financial merupakan kerja sama yang saling melengkapi. Kami percaya, ke depan bisa menjadi lebih baik lagi,” ujar Hans Patuwo.
Sementara itu, menurut Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah Redjalam bank digital secara bisnis sangat membutuhkan kolaborasi. Bila tidak tergabung dalam ekosistem, bank digital akan sulit untuk berkembang.
“Bank digital itu seperti sebuah lomba yang baru dimulai. Bank Jago sudah mencuri start, karena Bank Jago adalah yang pertama membentuk ekosistem bank digital di Indonesia. Dia tidak mungkin sendiri, akan bertumpu pada seberapa besar mengembangkan ekosistemnya,” kata Piter. (*) DW