Moneter dan Fiskal

Tidak Sampai 5% Ekonomi RI Diproyeksi Hanya Tumbuh Segini di 2023

Jakarta – Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksi masih akan melambat, Mandiri Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di tahun 2023 akan mencapai 4,9%.

Chief Economist Mandiri Sekuritas, Leo Putera Rinaldy mengatakan bahwa alasan dari melambatnya pertumbuhan ekonomi tersebut adalah dikarenakan adanya pelemahan ekspor dan perlambatan investasi.

“Net ekspor akan lebih rendah pertumbuhannya, yang kedua adalah investasi mungkin akan melambat sedikit karena tingkat dari high interest rate environment,” ucap Leo dalam Konferensi Pers Mandiri Sekuritas di Jakarta, 10 Januari 2023.

Sedangkan dari ekspor sendiri, Mandiri Sekuritas memproyeksikan akan menyentuh minus 0,08% di tahun 2023 dari 20,53% di tahun sebelumnya, sedangkan untuk pertumbuhan investasi akan turun lebih sedikit ke 4,03% dari 4,25% di tahun 2022.

Meski begitu, Leo melihat dari sisi private consumption atau konsumsi rumah tangga masih akan tumbuh dengan solid mencapai 5,28% di tahun 2023 dari 4,91% di tahun sebelumnya dan menjadi kunci dari pertumbuhan ekonomi nasional.

Kemudian ia merincikan alasan dari konsumsi rumah tangga masih akan menunjukan pertumbuhan yang solid karena adanya tahun politik. Hal tersebut terlihat dari masa-masa tahun politik di 2009-2019 untuk dua kuartal sebelum tahun politik, trennya cenderung meningkat.

“Itu yang kita lihat pertama memasuki political year, election related study itu benefit untuk private consumption,” imbuhnya.

Lalu, alasan dari masih tumbuhnya ekonomi Indonesia karena salah satu komponen di Gross Dosmetic Product (GDP), yaitu non profit institution spending yang mencatat pengeluaran partai politik yang angkanya meningkat pada tahun sebelum pemilu dan pada tahun pemilu.

“Maka dua komponen ini based on data, kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi itu kisarannya 0,3%. Nah tetapi saya melihat bahwa collection private consumption ini akan lebih besar dibandingkan historical,” ujar Leo.

Adapun, hal yang membuat pertumbuhan konsumsi rumah tangga itu lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya adalah karena Indonesia di tahun 2024 akan melaksanakan tiga pemilu sekaligus, yaitu pemilihan presiden, pemilihan DPR dan DPRD provinsi kota dan pilkada serentak. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Banyak Fitur dan Program Khusus, BYOND by BSI Raih Respons Positif Pasar

Jakarta – Super App terbaru dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), yaitu BYOND by… Read More

15 hours ago

Pekan Kedua November, Aliran Modal Asing Keluar Indonesia Sentuh Rp7,42 Triliun

Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing keluar (capital outflow) dari Indonesia pada pekan kedua… Read More

17 hours ago

IHSG Sepekan Turun 1,73 Persen, Kapitalisasi Pasar Bursa jadi Rp12.063

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan bahwa data perdagangan saham pada pekan 11… Read More

19 hours ago

Top! Baru Setahun, Allianz Syariah Sudah jadi Market Leader

Jakarta – Kinerja PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia atau Allianz Syariah tetap moncer di… Read More

23 hours ago

BPR Syariah BDS Serahkan Cash Waqf Linked Deposit Rp111 Juta ke Warga Yogyakarta

Jakarta - PT BPR Syariah BDS berkomitmen untuk memberikan pelbagai dampak positif bagi nasabahnya di Yogyakarta dan… Read More

1 day ago

Antusiasme Mahasiswa Udayana Sambut Gelaran Literasi Keuangan Infobank

Denpasar--Infobank Digital kembali menggelar kegiatan literasi keuangan. Infobank Financial & Digital Literacy Road Show 2024… Read More

2 days ago