Moneter dan Fiskal

Tidak Akan Resesi, RI Hanya Akan Alami Turbulensi Ekonomi di 2023

Jakarta – Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menilai, kondisi ekonomi di tahun 2023 diperkirakan tidak akan mengalami resesi akibat tingginya ketidakpastian global.

“Ekonomi dunia diperkirakan mengalami resesi moderat pada tahun 2023, sementara Indonesia hanya akan menghadapi turbulensi ekonomi,” ujar Ekonom Senior INDEF, Fadhil Hasan dalam diskusi publik Catatan Ekonomi 2023, Kamis, 5 Januari 2023.

Selain itu, IMF memprediksi sepertiga negara di dunia akan mengalami resesi khususnya di negara-negara maju.

“Beberapa diantaranya adalah Amerika, Inggris dan saya rasa China juga di tahun 2023 akan mengalami resesi dari sekitar 5% pertumbuhannya menjadi 2,8%,” ungkapnya.

Namun Fadhil menyatakan, bahwa pihaknya tidak melihat Indonesia akan mengalami resesi hanya saja mengalami perlambatan. Hal ini tentu saja sudah dikonfirmasi oleh berbagai lembaga dunia seperti Bank Dunia dan IMF.

Dari sisi global, kenaikan harga pangan dan energi akan berlanjut pada tahun 2023 tapi tidak akan mengalami pelonjakan seperti 2022, akibat berlanjutnya perang Rusia dan Ukraina yang belum menunjukan tanda-tanda akan berakhir.

Fadhil pun menilai, dampak terhadap sektor pangan dan energi Indonesia secara umum akan meningkatkan inflasi pada level moderat dan memengaruhi daya beli masyarakat. Di sisi lain, masih akan memberikan dampak positif bagi ekspor produk pangan Indonesia.

Oleh karena itu, dibutuhkan kebijakan yang tepat untuk memitigasi dampak negatif serta mengoptimalkan manfaat dari kenaikan harga pangan dan energi dengan meningkatkan produksi di dalam negeri.

Selain itu, memberikan perlindungan bagi masyarakat rentan perlu terus dilanjutkan. Pemerintah pun harus mendorong perbaikan rantai pasok dari pangan dan energi dalam negeri.

“Terakhir, yang perlu dihindari adalah kebijakan yang akan mendistorsi pasar, misalnya pengaturan harga dan restriksi ekspor dan impor,” jelasnya. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Irawati

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

9 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

9 hours ago

Wamen ESDM Dukung Adopsi Electrifying Lifestyle di Masyarakat

Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung mendukung langkah PLN… Read More

10 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

11 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

11 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

12 hours ago