Moneter dan Fiskal

The Fed Masih Wait and See, Rupiah Melemah ke Rp16.218 per Dolar AS

Jakarta – Nilai tukar rupiah melemah pada awal perdagangan hari ini, Rabu, 2 Juli 2025. Rupiah dibuka di level Rp16.218 per dolar Amerika Serikat (AS), atau turun 0,11persen dibandingkan penutupan kemarin di Rp16.200 per dolar AS.

Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp16.165 dan Rp16.255 per dolar AS hari ini.

“Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini kemungkinan akan bergerak di kisaran Rp16.165 dan Rp16.255,” ujar Andry.

Andry menyatakan, investor tengah memantau perkembangan perdagangan, termasuk penangguhan tarif timbal balik yang diberlakukan Presiden Donald Trump selama 90 hari yang akan berakhir pekan depan.

Baca juga: DPR Minta Rupiah Tak Lebihi Rp16.700 per USD di 2026, Ini Respons Sri Mulyani

Sementara itu, terkait kebijakan moneter, Ketua Federal Reserve Jerome Powell menegaskan kembali sikap ‘wait and see‘ di Forum ECB tentang Perbankan Sentral. Powell mencatat bahwa inflasi diperkirakan akan meningkat selama musim panas, tetapi menekankan kesabaran the Fed dalam merespons perkembangan tersebut.

“Ia juga menyoroti bahwa mayoritas pejabat the Fed percaya bahwa pemotongan suku bunga kemungkinan akan tepat dilakukan akhir tahun ini,” tambahnya.

Andry menyebut, saat ini pasar memperkirakan adanya pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada September 2025, dengan ekspektasi meningkat untuk dua kali pemotongan tambahan pada akhir tahun.

Baca juga: Rupiah Diramal Menguat Usai AS-China Sepakat Akhiri Perang Dagang

Selain itu, indeks dolar AS (DXY) mengalami penurunan, tetapi tetap di bawah level 97 pada hari pertama Juli, mendekati level terendah sejak 2022.

“Hal ini terjadi setelah dolar AS membukukan penurunan hampir 10 persen dalam enam bulan pertama tahun ini,” pungkas Andry. (*)

Editor: Yulian Saputra

Irawati

Recent Posts

Daftar 5 Saham Pendorong IHSG Selama Sepekan

Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More

2 hours ago

OJK Tuntaskan Penyidikan Dugaan Tindak Pidana Kredit Fiktif di Bank Kaltimtara

Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More

3 hours ago

Rapor Bursa Sepekan: IHSG Naik 1,46 Persen, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp15.844 Triliun

Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More

4 hours ago

NII Melonjak 44,49 Persen, Analis Kompak Proyeksikan Kinerja BTN Bakal Moncer

Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More

16 hours ago

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

17 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

18 hours ago