Moneter dan Fiskal

The Fed Beri Sinyal Turunkan Suku Bunga Lebih Cepat, Begini Respons Sri Mulyani

Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merespons soal Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed yang memberi sinyal bahwa Fed Fund Rate (FFR) akan dipangkas lebih cepat, yakni di September 2024, dibandingkan perkiraan sebelumnya di Desember 2024.

Sri Mulyani menjelaskan bahwa kondisi indikator ekonomi di AS, terutama inflasi pada Juni 2024 mengalami penurunan, sejalan dengan menurunnya tekanan harga energi serta sektor properti. Selain itu, pertumbuhan ekonomi AS juga dalam posisi resilien, utamanya di dorong oleh permintaan domestik yang kuat.

“Ini yang saya sebutkan tadi suatu indikator yang menimbulkan harapan terhadap perubahan kebijakan moneter terutama di Amerika Serikat,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Jumat, 2 Agustus 2024.

Baca juga: The Fed Beri Sinyal Pangkas Suku Bunga, Begini Tanggapan BI

Indikator lainnya, kata Sri Mulyani, tingkat pengangguran di AS yang meningkat juga dapat mendorong penurunan dari kebijakan suku bunga The Fed atau FFR yang lebih cepat dari proyeksi sebelumnya.

“Saat ini market global dan terutama di AS melihat inflasi yang mulai softening, melemah dan juga dari sisi pengangguran yang juga mengalami kenaikan mereka kemudian muncul harapan, ekspektasi bahwa FFR akan lebih cepat dilakukan adjustment penurunan sebelum akhir tahun 2024. Ini semua pandangan adalah melihat pada September,” pungkasnya.

Sebelumnya, bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk kembali mempertahankan suku bunga acuan alias FFR di level 5,25-5,5 persen pada Rabu (12/6), waktu setempat.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan, bank sentral belum memiliki kepercayaan diri untuk menurunkan suku bunga The Fed, bahkan ketika inflasi telah menurun dari tingkat puncaknya.

“Terlalu dini untuk mengetahui apakah kebijakan Fed cukup membatasi,” kata Powell, dikutip CNBC, Kamis, 13 Juni 2024.

Baca juga: Bank Sentral Jepang Naikkan Suku Bunga Acuan jadi 0,25 Persen

Lebih lanjut, pihaknya masih akan tetap mempertahankan suku bunga hingga kondisi perekonomian memberi sinyal positif, baik melalui penurunan inflasi dan lonjakan tingkat pengangguran.

Sementara itu, The Fed juga memberi isyarat bakal memangkas suku bunga hanya sekali pada tahun ini. Hal ini seolah mematahkan perkiraan pada Maret lalu yang mencapai tiga kali.

Namun untuk 2025, The Fed juga mengindikasikan pemangkasan jauh lebih agresif, yakni sebanyak empat kali, dengan pemotongan dengan besaran 100 bps sehingga suku bunga berada di level 4,1 persen pada 2025. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Mau ke Karawang Naik Kereta Cepat Whoosh, Cek Tarif dan Cara Pesannya di Sini!

Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More

2 hours ago

Komitmen Kuat BSI Dorong Pariwisata Berkelanjutan dan Ekonomi Sirkular

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More

4 hours ago

Melalui Program Diskon Ini, Pengusaha Ritel Incar Transaksi Rp14,5 Triliun

Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More

4 hours ago

IHSG Sepekan Anjlok 4,65 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Tertekan

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More

7 hours ago

Aliran Modal Asing Rp8,81 Triliun Kabur dari RI Selama Sepekan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More

12 hours ago

Bos BRI Life Ungkap Strategi Capai Target Bisnis 2025

Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More

13 hours ago