Jakarta – Federal Reserve (The Fed), Bank Sentral Amerika Serikat (AS), memberikan sinyal bahwa tapering off kemungkinan bisa dimulai pada November 2021. Ketua The Fed Jerome Powell mengungkapkan selama pertumbuhan ekonomi dan pekerjaan di AS hingga September cukup kuat, maka pengurangan pembelian aset bisa segera dimulai.
“Meskipun tidak ada keputusan yang dibuat, para peserta umumnya memandang bahwa selama pemulihan tetap di jalurnya, proses pengurangan bertahap yang berakhir sekitar pertengahan tahun depan kemungkinan akan tepat,” ujar Powell pada keterangannya seperti dikutip, 23 September 2021.
Meskipun demikian, kebijakan tapering off ini tidak akan dibarengi dengan kenaikan suku bunga acuan. Meski ada sinyal peningkatan lebih cepat, suku bunga acuan The Fed masih ditahan pada kisaran 0%, tepatnya 0-0,25 persen. Pembelian obligasi dan sekuritas berbasis hipotek pun masih akan dilanjutkan setidaknya saat ini.
Menanggapi rencana tapering off, Bank Indonesia (BI) menjelaskan bahwa dampak pengurangan pembelian aset dari The Fed tidak akan separah tahun 2013. BI sudah menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi kebijakan tapering off The Fed. Selain itu, cadangan devisa dan fundamental Indonesia saat ini juga dinilai masih kuat. (*)
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More