Jakarta – Kelompok militan Hizbullah di Lebanon membalas serangan balik terhadap Israel dengan menargetkan pangkalan militer tentara Israel. Hal ini menyusul tewasnya seorang komandan senior Hizbullah dan wakil pemimpin kelompok militan Hamas.
Dinukil VOA, Rabu (10/1), pihak Hamas mengatakan, serangan balik drone ditujukan untuk menyerang pangkalan Israel di Safed, area yang terletak sekitar 10 kilometer dari perbatasan Israel-Lebanon.
Namun sayangnya, dengan teknologi Iron Dome yang dimiliki Israel, serangan tersebut dapat dihadang dengan roket pencegat untuk menangkis beberapa drone yang melintas dari Lebanon ke teritori Israel dan bahwa sebuah proyektil jatuh di sebuah pangkalan di Israel Utara.
Baca juga: Solidaritas Palestina, Hizbullah Siap Tingkatkan Kekuatan Militer Lawan Israel
“Tidak ada korban dan tidak ada kerusakan akibat serangan itu,” tulis laporan tersebut.
Sebaliknya, para pejabat keamanan setempat melaporkan, serangan drone Israel pada Selasa (9/1) lalu menghantam sebuah mobil di Lebanon Selatan, menewaskan tiga orang.
Serangan tersebut terjadi sehari setelah serangan Israel terhadap sebuah kendaraan di Lebanon Selatan yang menewaskan seorang komandan, yang diidentifikasi oleh Hizbullah sebagai Wissam al-Tawil.
Israel mengatakan, militernya menghantam target-target Hizbullah pada Senin, tetapi Israel tidak berkomentar mengenai kematian Tawil.
Baca juga: Dampaknya Makin Ngeri, PBB Tuntut Perang di Gaza Berakhir
Tawil adalah militan paling senior Hizbullah yang tewas sejak serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober lalu ke Israel Selatan memicu perang habis-habisan di Gaza dan pertempuran sporadis antara Israel dan Hizbullah.
Israel melanjutkan serangan udara dan daratnya terhadap militan Hamas di Jalur Gaza pada hari Selasa, termasuk di antaranya serangan udara di Gaza Tengah dan di kawasan Khan Younis di Gaza Selatan. Serangan tersebut, menewaskan sekitar 40 militan Palestina di Khan Younis. (*)
Editor: Galih Pratama