Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (12/10) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali dibuka pada zona hijau ke level 6974,76 atau menguat 0,62 persen dari level 6931,88 pada perdagangan hari ini.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 404 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 22 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp280 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 86 saham terkoreksi, sebanyak 182 saham menguat dan sebanyak 244 saham tetap tidak berubah.
Sebelumnya, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman melihat bahwa IHSG secara teknikal hari ini berpotensi melemah terbatas mendekati pengumuman inflasi Amerika Serikat (AS) dengan level support berada di 6.870-6.900 dan level resistance berada di 6.940-6.960.
Pada perdagangan kemarin indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat sebesar 0,19 persen, begitu juga dengan S&P 500 yang naik sebesar 0,43 persen, sementara indeks Nasdaq turut menguat sebesar 0,71 persen, dengan Producer price index (PPI) mencapai 2,2 persen yoy pada September 2023, di atas perkiraan sebesar 1,6 persen yoy.
Kemudian, investor juga masih menanti rilis data inflasi September 2023 hari ini yang diperkirakan mencapai sebesar 3,6 persen yoy, turun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 3,7 persen yoy.
Sedangkan, kawasan hampir seluruh bursa di kawasan regional Asia Pasifik mencatat kenaikan, di antara yang mengalami kenaikan signifikan adalah Kospi 1,98 persen dan Hang Seng 1,29 persen, dimana kenaikan Kospi antara lain didorong oleh penguatan saham Samsung Electronics.
Adapun, Korea Selatan melaporkan current account surplus sejumlah USD4,81 miliar per Agustus 2023, di sisi lain Taiwan menyampaikan surplus neraca perdagangan USD10,32 miliar per September 2023, dengan Rupiah berada di posisi Rp15.690 per USD. (*)