Jakarta — PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) telah menyiapkan sejumlah strategi untuk memperluas pasar guna mendorong pertumbuhan bisnis agar tumbuh solid dan berkelanjutan pada tahun 2023 ini.
BRI Finance bertekad meningkatkan penetrasi bisnis dan hadir semakin dekat melayani nasabah, melalui ekspansi jaringan dan pengembangan digitalisasi bisnis sebagai wujud transformasi digital yang ditempuh perseroan.
Corporate Secretary BRI Finance Taufiq Kurniadihardja mengatakan, strategi untuk memperluas pasar yang dilakukan perseroan dalam waktu dekat ini adalah memperkuat implementasi single gateway auto loan di 56 titik captive dengan memanfaatkan jaringan unit kerja BRI, baik di wilayah barat maupun timur Indonesia.
“Kami akan melakukan penguatan single gateway auto loan di 56 titik captive BRI, rinciannya ada 13 titik di Sumatera, 27 titik di Jawa, 9 titik di Kalimantan, 2 titik di Bali dan 5 titik di Sulawesi. Kami akan terus memperluas jaringan unit kerja pada tahun ini agar semakin dekat dan semakin mudah dijangkau oleh nasabah dan masyarakat luas,” ujar Taufiq dalam keterangannya, Rabu, 18 Januari 2023.
Seperti diketahui, Bank BRI selaku induk perusahaan telah menunjuk BRI Finance sebagai single gateway auto loan atau pengalihan seluruh bisnis otomotif grup BRI sejak 2020 lalu. Dengan demikian, BRI Finance bisa menggarap captive market dari nasabah potensial di dalam BRI group.
Secara eksisting per Oktober 2022, BRI Finance telah mengimplementasikan single gateway auto loan di 180 titik unit kerja (Uker) BRI yang tersebar di Indonesia, di mana sekitar 116 titik di antaranya berada di Pulau Jawa. Tak hanya itu, layanan BRI Finance saat ini telah hadir di 27 kantor cabang di Indonesia.
Strategi kedua yang ditempuh BRI Finance yakni perluasan channel-channel pemasaran dengan menambah 10 kantor pemasaran dan 6 point of sales (POS) yang berada di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Dari 16 kantor pemasaran dan POS tersebut, sebanyak 7 kantor di antaranya sudah beroperasi yakni di Serang, Cikupa, Cibubur, Klender, Cikarang, Karawang, dan Jember.
“Yang sudah ready tapi belum beroperasi sepenuhnya yakni di Sidoarjo, WTC Mangga Dua, Jakarta Kota, Pondok Indah, Pluit dan di Cimahi Bandung, yang diharapkan bisa dioperasikan di triwulan I 2023. Untuk Februari mendatang kami berencana buka di Batam dan Jambi,” ungkapnya.
Selain itu, BRI Finance juga memperkuat tenaga pemasaran pada sejumlah titik POS di beberapa daerah pertumbuhan bisnis seperti Kebon Jeruk Jakarta Barat, Pondok Gede Bekasi, Cinere Depok, Cibinong dan Yasmin Bogor serta Bintaro Tangerang Selatan.
Perluasan jaringan pemasaran ini, menurut Taufiq, sebagai upaya BRI Finance untuk memperkuat penetrasi di sentra-sentra bisnis, ekonomi dan industri.
“Ini juga bagian dari strategi kami masuk ke secondary city. Kami memperkuat penetrasi, lebih dekat lagi ke pasar potensial khususnya untuk pasar pembiayaan konsumer di sentra-sentra bisnis dan industri itu,” tambahnya.
Langkah tersebut sejalan dengan upaya BRI Finance untuk terus meningkatkan pembiayaan konsumer yang tahun ini porsinya ditargetkan minimal 75% dari total pembiayaan perseroan. Pada tahun lalu, BRI Finance mencatat porsi penyaluran pembiayaan konsumer sekitar 70% dari total pembiayaan yang disalurkan.
“Fokus kami memperkuat segmen konsumer. Sedangkan untuk pembiayaan komersial kami resegmentasi fokus lagi di segmen ini. Target pertumbuhan bisnis BRI Finance pada 2023 ini diharapkan tumbuh 40 persen secara year on year, dengan porsi pembiayaan segmen konsumer diharapkan terus meningkat,” jelasnya.
Salah satu fokus yang ingin ditumbuhkan BRI Finance untuk segmen konsumer di tahun 2023 ini yakni pembiayaan used car dan refinancing. Untuk hal tersebut, perseroan juga akan mengoptimalkan sinergi dengan laku pandai BRI yakni Agen BRILink dan jaringan pensiunan BRI yang tersebar di Tanah Air.
Lebih lanjut, BRI Finance juga mendorong pertumbuhan bisnis 2023 dengan memperkuat transformasi digital melalui empat inisiatif. Keempat inisiatif tersebut yakni digital financing platform MyBRIF, percepatan re-engineering business process, kolaborasi publikasi dan digitalisasi bisnis, serta perluasan payment gateway channel melalui kerjasama dengan BRIMO, e-wallet, retail store & produk perbankan lainnya. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra