Jakarta – Penggunaan mobile banking dan internet banking milik Bank Central Asia (BCA), tumbuh melesat selama 12 tahun. Hal itu disampaikan oleh Jahja Setiaatmadja, Direktur Utama BCA, saat paparannya di kegiatan Indonesia Banking Expo 2019, di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu, 6 November 2019.
Jahja mengungkapkan, akselerasi teknologi yang terus berkembang, berdampak luar biasa terhadap BCA, dan itu terlihat dalam metode transaksi di BCA dari tahun 2007 sampai 2019. Pada 2007, transaksi terbesar BCA tercatat transaksi yang menggunakan ATM sebesar 71 persen, disusul transaksi di kantor cabang 17 persen.
“Sisanya baru mobile banking. Sekarang berbanding terbalik, penggunaan ATM menjadi 33 persen, nasabah datang ke kantor cabang 1,8 persen, dan transaksi di mobile dan internet banking melonjak sampai 75 persen,” ujarnya.
Ia menambahkan, transaksi mobile dan internet banking akan lebih terus didominasi dengan adanya digital dan teknologi. Terutama dalam kurun waktu 2-3 tahun ke depan. Namun demikian, menurutnya, untuk masuk serba digital, perbankan tidak hanya butuh investasi, tetapi juga butuh pengenalan terhadap brand bank itu sendiri dan peningkatan manpower.
“Karena, tidak mudah mendapat orang-orang terbaik, karena manpower merupakan perebutan, bukan hanya dalam negeri tapi luar negeri. Kalau ada kandidat terbaik pasti diincar,” pungkasnya. (Ayu Utami)