Jakarta – Anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN) sekaligus Ekonom Senior Chatib Basri menyebutkan bahwa menyusutnya masyarakat kelas menengah disebabkan oleh sektor manufaktur Indonesia yang lesu.
Chatib menjelaskan pencipta lapangan pekerjaan untuk kelas menengah mayoritas berada di sektor manufaktur. Namun, kontribusi manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) turun dalam beberapa tahun terakhir.
“Lapangan pekerjaan yang bisa menciptakan pekerjaan untuk kelas menengah itu adalah manufacturing,” kata Chatib dalam SMBC Indonesia Economic Outlook 2025 di Jakarta, Selasa, 18 Februari 2025.
Baca juga: Aktivitas Manufaktur Indonesia Tertinggi Sejak Juni 2024, Inflasi Tetap Terkendali
Chatib menjelaskan, pada periode 2009-2024 mayoritas pekerjaan yang tercipta di Indonesia adalah sektor formal yang tingkat upahnya tinggi. Artinya, penyerapan tenaga kerja informal terserap ke sektor kerja formal.
Begitu pun, pada periode 2014-2019 yang mencatat bahwa lapangan pekerjaan di sektor formal maupun informal juga kembali meningkat.
Namun, pada 2019-2024 sebagian besar pekerjaan yang tercipta adalah di sektor informal, yang dipengaruhi oleh gig economy atau pekerja lepas hingga pandemi Covid-19.
“Inilah yang menjelaskan kenapa kelas menengah kita mengalami penyusutan,” pungkas Chatib.
Baca juga: 2025: Tahun Nestapa Kelas Menengah, Income-nya Akan Tergerus 4 Hal Ini
Meski demikian, Chatib mengatakan bahwa turunnya masyarakat kelas menengah itu bukan hanya karena hal-hal tersebut. Melainkan juga disebabkan oleh turunnya kinerja sektor manufaktur Indonesia.
“Masalahnya di dalam beberapa tahun terakhir, share dari manufacturing terhadap Gross Domestic Product (GDP) kita itu mengalami penurunan. Jadi ini adalah challenge yang harus kita hadapi,” ungkapnya. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More