Jakarta – PT Asuransi BRI Life (BRI Life) mencatat penurunan pendapatan premi sebesar 15,6 persen dari Rp2,1 triliun pada kuartal I 2023 menjadi Rp1,7 triliun di kuartal I 2024.
Direktur Utama BRI Life, Aris Hartanto mengungkapkan, kontraksi pendapatan premi ini terutama disebabkan oleh penurunan signifikan dalam produk Asuransi Jiwa Kredit (AJK) yang mengalami kontraksi dari Rp877,8 miliar pada kuartal I 2023 menjadi Rp617,0 miliar di kuartal I 2024.
Selain faktor perlambatan produk AJK, kata Aris, BRI Life juga sedang melakukan upaya untuk memperbaiki kualitas penjualan melalui penyesuaian produk dan kanal distribusi.
“Kanal yang mengalami pertumbuhan pada kuartal pertama 2024 hanya berasal dari kanal Inbranch dengan pertumbuhan 16,9 persen,” ujar Aris dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (28/5).
Baca juga: Tegaskan Komitmen Peduli Lingkungan, BRI Life Berpartisipasi dalam AAJI Peduli Bumi
Meskipun terjadi penurunan pada premi, lanjut Aris, BRI Life berhasil meningkatkan kontribusinya kepada induk perusahaan, BRI. Kontribusi BRI Life meningkat 19,9 persen secara tahunan dari Rp271,4 miliar menjadi Rp325,5 miliar.
Rincian kontribusi tersebut terdiri dari laba bersih yang naik sebesar 33 persen secara tahunan dari Rp112,2 miliar menjadi Rp149,3 miliar dan fee based kepada BRI yang meningkat sebesar 10,7 persen secara tahunan dari Rp159,1 miliar menjadi Rp176,2 miliar.
Total aset BRI Life juga mengalami peningkatan sebesar 7 persen dari Rp23,1 triliun pada kuartal I 2023 menjadi Rp24,7 triliun pada periode yang sama tahun ini.
“Peningkatan aset ini menunjukkan semakin kuatnya bisnis BRI Life di tahun mendatang,” tegas Aris.
Baca juga: OJK: Akumulasi Pendapatan Premi Komersial Naik 10,88 Persen Jadi Rp60,84 Triliun
Dalam hal investasi, BRI Life tetap menerapkan prinsip kehati-hatian yang bertujuan untuk memenuhi kewajiban perusahaan kepada nasabah. Aset investasi perusahaan tumbuh 10,6 persen, termasuk aset unit link, dengan menghasilkan return sebesar Rp391,0 miliar yang tumbuh 26,5 persen secara tahunan.
Tingkat pengembalian investasi pada kuartal I 2024 berada pada kisaran 6 persen, meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya 5,6 persen.
Lebih lanjut, BRI Life juga mencatatkan rasio solvabilitas (Risk-Based Capital/RBC) yang mencapai 547,3 persen, jauh di atas persyaratan minimum 120 persen dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Hal ini menunjukkan bahwa kondisi keuangan BRI Life sangat sehat,” tutup Aris. (*) Alfi Salima Puteri
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini, Selasa, 19… Read More
Bali - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terpilih sebagai anggota Komite Eksekutif Organisasi Dana Pensiun Dunia… Read More
Jakarta - Anggota Komisi XII DPR RI, Mulyadi, menilai mekanisme pembelian Pertalite menggunakan QR Code yang… Read More
Jakarta – Ada kabar gembira bagi para kamu yang tengah mencari lowongan kerja (loker). Lebih… Read More
Jakarta - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menggelar pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) India Narendra… Read More
Jakarta - Bank QNB Indonesia, anak perusahaan dari QNB Group, mengumumkan kemitraan strategis dengan supermarket premium, TheFoodhall,… Read More