Terjungkal Lagi, IHSG Membuka Perdagangan Tengah Pekan Dengan Pelemahan

Terjungkal Lagi, IHSG Membuka Perdagangan Tengah Pekan Dengan Pelemahan

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali harus mengakhiri tren positifnya di lantai perdagangan seiring maraknya aksi profit taking yang dilakukan pelaku pasar.

Membuka perdagangan Rabu (19/10), indeks kembali harus terkoreksi sebesar 0,17 persen menuju 6.822,92. Sebanyak 155 saham menguat, 90 saham melemah, dan 222 lainnya masih jalan di tempat. Nilai transaksi perdagangan mencapai Rp290,34 miliar dari 252,71 juta saham yang diperdagangkan.

Laju negatif pada awal perdagangan tengah pekan ini menghentikan tren positif yang terjadi dalam dua hari terakhir, di mana indeks pada perdagangan Selasa (18/10) berhasil menguat tipis sebesar 3,3 poin (0,05 persen) menuju level 6.834,49. Sebelumnya, IHSG juga sudah surplus 16,58 poin (0,24) persen pada perdagangan Senin (17/10), yang membuatnya parkir di 6.831.115.

Dengan telah menguat dalam dua hari berturut-turut, pelaku pasar dinilai tertarik untuk melakukan aksi mengentas keuntungan (profit taking) dari lantai perdagangan, mengingat masih banyaknya sentimen negatif yang berserak di pasar.

Kondisi perekonomian global, misalnya, masih belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Data inflasi AS terbaru bahkan semakin menegaskan bahwa kondisi di Negeri Paman Sam masih belum baik-baik saja. Bank Sentral (The Fed) bahkan diyakini memiliki lebih banyak alasan untuk menaikkan suku bunga acuan.

Dengan pertimbangan tersebut, pelaku pasar diperkirakan belum berani menaruh harap lebih besar terhadap IHSG, sehingga penguatan selama dua hari dirasa sudah cukup bagi mereka untuk mulai mengentas keuntungan, meski dalam porsi yang relatif terbatas.

Indeks LQ45 terkoreksi 0,29 persen menuju 968,53, indeks JII merosot 0,32 persen ke 598,08, indeks IDX30 melemah 0,11 persen di 509,70, dan indeks MNC36 tertekan 0,34 persen ke posisi 347,80.

Indeks sektoral bergerak variatif, dengan sektor siklikal, infrastruktur, kesehatan dan non-siklikal masih terendam di zona merah. Sedangkan sektor bahan baku, industri, keuangan, teknologi dan transportasi masih cukup kokoh bertahan di zona hijau.

Saham-saham yang masuk top gainers diantaranya PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE), PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI), dan PT MNC Energy Investments melejit 4,55% di Rp161. Sementara jajaran saham top losers diisi oleh PT Agung Menjangan Mas Tbk (AMMS), PT Black Diamond Resouces Tbk (COAL) dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI).

Tiga saham yang teraktif diperdagangkan adalah PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Bank Victoria Tbk (BVIC), dan PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN). (*) TSA

Related Posts

News Update

Top News