Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan, konflik perang geopolitik yang saat ini tengah memanas secara global tidak akan menggangu arus investasi ke Tanah Air.
Airlangga mengatakan, baik perang Rusia-Ukraina hingga perang Israel-Hamas (Palestina) yang kian mencekam tidak pula berpengaruh kepada kawasan Asia Tenggara. Justru, wilayah Asia Tenggara termasuk Indonesia stabil dari sisi arus investasi.
“Indonesia sendiri kan menjadi salah satu regional di Asean yang dalam 20 tahun terakhir stabil meski terjadi perang Rusia-Ukraina dan sebagainya,” katanya dalam HSBC Summit 2023, di Jakarta, Rabu, 11 Oktober 2023.
Baca juga: Perang Israel vs Hamas Memanas, Apa Dampaknya Bagi Ekonomi RI?
Hal itu kata dia, epicentrum pertumbuhan dunia sudah bergeser ke kawasan Asia. Sehingga dirinya optimis tidak akan mempengaruhi investasi di Tanah Air.
“Karena stabilitasnya terus bergeser di mana epicentrumnya ke kawasan Indo Pasifik,” terangnya.
Di satu sisi, berdasarkan survei salah satu lembaga, diantara negara Asean, Indonesia adalah negara dengan profit relatif lebih dari negara lain.
“Jadi ini menjamin investasi di Indonesia aman dan memberikan return rata-rata terbaik dibandingkan negara Asean lainnya,” pungkasnya.
Konflik Israel-Hamas turut pula disorot anak buah Menteri Sri Mulyani yang hadir dalam acara HSCB Summit 2023, Staf Ahli Bidang Jasa Keuangan dan Pasar Modal Kemenkeu Arief Wibisono.
“Kita melihat situasi ekonomi global masih diliputi ketidakpastian. Tantangan pun belum reda meski pandemi Covid-19 telah berakhir dan dilalui,” beber Arief.
Ia menilai, fragmentasi global dan tensi geopolitik masih terjadi di dunia, termasuk pertumbuhan ekonomi yang melambat di beberapa negara, hingga Inflasi di atas target, serta suku bunga yang masih akan tinggi dalam waktu lebih lama.
Baca juga: Imbas Perang Israel vs Hamas, Harga Minyak dan Emas Kompak Naik
“Fragmentasi global dan tensi geopolitik yang masih meningkat di Eropa, Asia, dan beberapa hari ini di Israel-Palestina,” pungkasnya.
Selain konflik perang Israel-Hamas, ia juga menyoroti lesunya perekonomian Tiongkok. Padahal kata dia, Tiongkok telah menjadi salah satu mitra dagang besar bagi Indonesia.
Menurutnya, melemahnya ekonomi Tiongkok bisa berpotensi berdampak ke Indonesia. Namun, ia optimis bahwa Indonesia bisa resilien dengan menjaga pertumbuhan ekonomi diatas 5 persen. (*)