MINGGU ini, secara bergantian bank-bank yang tergabung di Himpunan Bank-Bank Negara (HIMBARA) melakukan rapat umum pemegang saham (RUPS). Salah satu agendanya, setiap kali RUPS, dan menjadi perhatian masyarakat adalah pergantian direksi, meski belum habis masa tugasnya, tetap deg-degan.
Menurut jadwal RUPST yang sudah diumumkan, tanggal 13 Maret 2023 dijadwalkan BRI, tanggal 14 Maret 2023 Mandiri, sehari setelah Mandiri, tanggal 15 Maret 2023 Bank BNI dan terakhir tanggal 16 Maret 2023 Bank BTN.
Salah satu agendanya, bank-bank BUMN akan membagi dividen seperti tahun-tahun sebelumnya. Tahun buku 2022, dividen yang akan dibagi, diperkirakan lebih besar dari tahun sebelumnya, bahkan sampai ada bank yang akan membagi 80-85% dividen ke Negara. Dapat dipastikan Negara akan mendapatkan dividen yang lebih besar.
Menurut catatan Infobank Institute, karena bank-bank Himbara perolehan labanya meningkat tajam menjadi Rp113,95 triliun, atau naik dari Rp72,07 triliun di tahun 2021 (58,11%). Bank BRI merupakan peraih laba terbesar dalam sepanjang sejarah perbankan Indonesia sebesar Rp51,4 triliun (67,15%). Sedangkan laba terbesar kedua di jajaran bank BUMN adalah Mandiri Rp41,2 triliun (46,9%), Bank BNI Rp18,31 triliun (68%) dan Bank BTN Rp3,04 triliun (28,15%).
Namun agenda yang paling ditunggu-tunggu, dan menarik pembicaraan masyarakat, adalah pergeseran atau pergantian atau tetap posisi direksi di jajaran bank-bank milik Negara ini? Pertanyaan para bankir ke Infobanknews, siapa yang akan duduk menjadi orang nomor satu di bank-bank BUMN. Selain siapa yang menjadi CEO, tapi juga penting diketahui siapa yang bakal menjadi direksi bank anggota Himbara.
Seminggu sebelum RUPS banyak rumor tentang siapa-siapa yang bakal duduk di jajaran direksi bank-bank anggota Himbara. Rumor itu muncul dari dalam bank, maupun spekulasi dari luar bank. Juga, ada yang memakai teori konspirasi dengan pendekatan hanya kedekatan.
Ada banyak skenario, salah satunya adalah akan berlabuhnya Alexandra Askandar ke BRI. Juga, ada rumor pertukaran dari Mandiri ke BNI, dan sebaliknya dari direktur BNI ke direktur BRI. Rumor berseliweran dengan banyak skenario. Namun rumor tetap rumor dengan skenario yang tidak pasti. Bahkan, dua pekan lalu terhembus kabar santer akan terjadi rotasi posisi dirut. Kabar-kabar itu tidak bisa dipastikan sumbernya.
Namun menurut tiga sumber penting yang dihubungi oleh Infobanknews (Minggu, 12 Maret 2023), baik di kalangan yang dekat dengan Istana Presiden, Kementerian BUMN dan pihak yang selama ini memahami pergerakan direksi BUMN. ”Hampir pasti tidak ada pergantian untuk orang nomor 1 di bank-bank BUMN yang akan RUPS pekan ini,” kata sumber Infobanknews.
Ini artinya disimpulkan, Sunarso akan tetap menjadi Direktur Utama BRI (RUPST, 13 Maret 2023), Darmawan Junaidi tetap menjadi Direktur Utama Mandiri (RUPST, 14 Maret 2023), Royke Tumilaar tetap di posisi orang nomer satu di Bank BNI (RUPST, 15 Maret 2023) dan Haru Koesmahargyo tetap menjadi orang nomer satu di BTN (RUPST, 16 Maret 2023).
Namun untuk posisi direksi bank-bank Himbara bisa saja terjadi pertukaran untuk jajaran direksi, dan ada yang habis masa tugasnya, meski masih akan tetap diperpanjang. Sejauh ini, tidak ada perubahan yang sangat total. Untuk jajaran komisaris juga tidak dirombak total, dan untuk komisaris yang masa tugasnya habis akan diganti.
Alasannya, kinerja yang diraih oleh empat bank BUMN ini kinclong dengan perolehan laba yang naik tajam. Kondisi kesehatan dan peran bank-bank Himbara makin meningkat. Selain itu, Presiden tampaknya, menurut sumber Infobanknews, tidak mau spekulasi karena situasi perekonomian global seperti api dalam sekam.
Hal itu juga dilakukan Presiden untuk Perry Warjiyo menjadi Gubernur Bank Indonesia periode mendatang. “Kalau yang sudah baik untuk apa diganti, toh masa tugas tinggal dua tahun, dan tidak perlu coba-coba,” kata sumber Infobanknews entah menirukan siapa. (*)