Jakarta–PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan II sebesar Rp5 triliun selama beberapa tahapan. Penerbitan obligasi berkelanjutan II Tahap I akan diterbitkan sebanyak-banyaknya Rp600 miliar.
Chief Financial Officer Tower Bersama Infrastructure Helmy Yusman Santoso menjelaskan, penerbitan obligasi ini sendiri memiliki tenor selama lima tahun dengan kisaran kupon 8,75-9%.
”Sebenarnya kita bisnisnya kita cashflow jangka panjang. Jadi untuk tenor jangka pendek kita kurang cocok. Tahun lalu kita pernah tiga tahun, sekarang kita keluarkan lima tahun. Lima tahun dari sekarang kan berarti 2021. Ya profilnya sudah matang juga dan bisa kita jaga. Jangan sampai satu tahun ada jatuh tempo,” ucap Helmy, ditemui di Jakarta, semalam
Masa penawaran obligasi tersebut, menurut Helmy, perseroan menargetkan selama dua minggu. Meskipun baru berjalan seminggu, peminat obligasi sudah cukup bagus.
”Ini baru berjalan seminggu jadi masih ada satu minggu lagi. Minatnya sudah cukup bagus. Jadi memang awal sebenarnya bond (obligasi) infrastruktur belum banyak di market. Apalagi sebenarnya kalau beli bond kita, itu mirip dengan beli bond-nya telco (telekomunikasi). Karena kan telco jarang keluarkan bond,” terang Helmy.
Selama ini pendapatan emiten dengan kode TBIG ini, Helmy menekankan, banyak didapatkan dari sektor telekomunikasi. Sehingga, bisnis telekomunikasi merupakan market yang besar untuk digali lebih banyak oleh perseroan.
“Paling besar revenue kita dari grup Telkomsel, kedua dari PT Indosat Tbk (ISAT). Jadi beli bond kita sama saja beli bondnya mereka. Karena kan kita tower itu kan dapat return selama 10 tahun, makanya rating kita juga bagus -AA,” tutup Helmy.
Demi meloloskan langkah penerbitan obligasi kali ini, perseroan telah menunjuk PT CIMB Securities Indonesia, PT DBS Vickers Securities Indonesia, dan PT Indo Premier Securities menjadi pelaku penjamin emisi (underwriter). (*) Dwitya Putra
Editor: Paulus Yoga