Jakarta – Kementerian Keuangan sebelumnya memberi sinyal akan adanya program pengampunan pajak (tax amnesty) jilid II. Pasalnya, banyak pengusaha yang menyatakan penyesalannya karena tidak sempat ikut Tax Amnesty jilid pertama.
Menanggapi hal tersebut, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai kurang setuju atas rencana tersebut. Ketua Komite Perpajakan Apindo Siddhi Widyapratama menilai, tax amnesty jilid II akan menimbulkan rasa ketidakadilan.
“Yang sudah patuh jangan dikhianati kepercayaannya juga. Kan sudah patuh, tadinya tidak mau disclosure sekarang disclosure,” kata Siddhi di Jakarta, Rabu 14 Agustus 2019.
Dirinya menyebut, pelaku usaha yang selama ini sudah patuh pajak bisa merasa dikhianati pemerintah. Oleh karena itu, dirinya menyebut pemerintah tidak perlu menyelenggarakan tax amnesty untuk kedua kalinya. Sebab, Pemerintah dinilai tidak konsisten terhadap setiap kebijakan yang dijalankan.
“Kita yang sudah terdaftar (patuh pajak) lama-lama kita memiliki kekhawatiran, orang yang tadinya sudah patuh, lama-lama akan tergoda dalam sistem. Karena nanti yang belum patuh oke nih masih bisa jalan dan ada pengampunan,” ucapnya
Ke depan dirinya berharap, Pemerintah mempertimbangkan faktor para pelaku usaha ataupun individu yang telah patuh pajak pada tax amnesty pertama. (*)
Editor: Rezkiana Np
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More