Jakarta – Moda transportasi light rail transit (LRT) masih dalam tahap pembangunan. Namun tarifnya sudah ditetapkan sebesar Rp12 ribu. Tarif tersebut sudah termasuk subsidi dari pemerintah.
Secara keekonomian, tarif LRT yang akan menghubungkan Bekasi Timur- Jakarta menurut perhitungan awal adalah sekitar Rp35 ribu. Namun pemerintah merasa masyarakat mampunya di kisaran Rp12 ribu. Maka dengan memperhitungkan daya beli masyarakat dan kepastian mendapatkan subsidi, tarif disepakai di angka Rp12 ribu.
Demikian dikatakan Direktur KAI Daop 1 Jakarta, John Roberto. Tarif itu berlaku sekali jalan. Nantinya, para pemangku kepentingan juga berencana mengintegrasikan ticketing system untuk beberapa moda transportasi. Di antaranya KRL commuterline, Transjakarta, LRT, dan MRT.
“Integrasi tiketnya, KRL dengan LRT sangat bisa karena kita sudah bicarakan ke KCI (PT Kereta Commuter Indonesia). Itu pasti harus kita lakukan. Termasuk dengan MRT (mass rapid transit) bisa kita bicara dan memungkinkan,” tutur John di Jakarta, Jumat, 15 Februari 2019.
LRT Jabodebek akan beroperasi dengan 31 rangkaian kereta (trainset). Dengan satu rangkaian terdiri dari enam kereta (gerbong), kapasitas angkutnya bisa 750-1300 penumpang sekali jalan. Setiap hari, LRT Jabodebek diprediksi bisa mengangkut 500 ribu penumpang.
Nantinya, setiap hari akan nada 430 perjalanan LRT. Meliputi perjalanan dari Cibubur-Dukuh Atas (PP) dan Bekasi –Dukuh Atas (PP). (Ari A)