Sementara dari sisi kualitas kredit, BJB cukup ciamik dalam melakukan pembenahan yang terlihat lewat penurunan rasio kredit bermasalah (NPL) dari 2,91 persen di 2015, menjadi 1,69 persen per akhir 2016.
Baca juga: OJK Evaluasi Target Kredit Perbankan
Untuk mendukung ekspansi kredit, perseroan juga telah menerbitkan Medium Term Notes sebesar Rp1,1 triliun pada akhir tahun lalu. Terkait marjin bunga, Ahmad Irfan tak memungkiri akan terjadi penurunan dalam mengantisipasi kenaikan beban bunga sebagai imbas dari naiknya suku bunga Federal Reserve.
“NIM (marjin bunga bersih) kami targetkan di 6,7-7,1 persen (turun dari 7,4 persen di akhir 2016,” tandasnya. (*)
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More