Sementara dari sisi kualitas kredit, BJB cukup ciamik dalam melakukan pembenahan yang terlihat lewat penurunan rasio kredit bermasalah (NPL) dari 2,91 persen di 2015, menjadi 1,69 persen per akhir 2016.
Baca juga: OJK Evaluasi Target Kredit Perbankan
Untuk mendukung ekspansi kredit, perseroan juga telah menerbitkan Medium Term Notes sebesar Rp1,1 triliun pada akhir tahun lalu. Terkait marjin bunga, Ahmad Irfan tak memungkiri akan terjadi penurunan dalam mengantisipasi kenaikan beban bunga sebagai imbas dari naiknya suku bunga Federal Reserve.
“NIM (marjin bunga bersih) kami targetkan di 6,7-7,1 persen (turun dari 7,4 persen di akhir 2016,” tandasnya. (*)
Jakarta - Pengamat Ekonomi Bisnis Acuviarta Kartabi menyatakan optimisme kinerja PT Pertamina (Persero) yang tidak… Read More
Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Banten (Perseroda) Tbk atau Bank Banten optimistis menutup 2024… Read More
Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengangkat Yon Arsal sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua… Read More
Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (Ditjen IKMA)… Read More
Serang - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) kembali mendapat kepercayaan untuk mengelola… Read More
Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan dua nama baru sebagai tersangka dalam pengembangan… Read More