Yogyakarta – Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA), David Samuel menyatakan, realisasi investasi Indonesia pada 2019 tampaknya akan sulit mencapai target yang ditetapkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebesar Rp792 triliun.
“Semua negara di dunia sekarang mencoba mendorong ekonominya lewat investasi sama seperti Indonesia. Sedangkan, kita kemarin peringkatnya tidak begitu baik, terlihat dari ease of doing business (indeks kemudahan berbisnis) kita yg masih stagnan seperti tahun lalu di posisi ke 73,” ujarnya dalam acara Seminar Riset Stabilitas Sistem Keuangan BI di Yogyakarta, Kamis, 31 Oktober 2019.
Menurutnya, pekerjaan rumah (PR) utama pemerintah Indonesia yang harus segera diselesaikan adalah terkait kerumitan serta kompleksitas regulasi dan prosedur birokrasi.
Ia meyakini, kapasitas Indonesia masih sangat besar dibanding Vietnam, terlihat dari cepatnya pembangunan infrastruktur di dalam negeri selama lima tahun terakhir.
Bahkan, bukan tidak mungkin, Indonesia akan mendapat limpahan Investasi dari Vietnam. “Jadi banyak yang invest ke Vietnam, dari sisi kapasitasnya, yakni jalan dan pelabuhan sebenarnya sudah tidak cukup. Pasti akan ada limpahan ke Indonesia,” tutup David. (*) Bagus Kasanjanu
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More
Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More
Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More
Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More
Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More