Opini

Tantangan Menjamin Ketahanan Pangan Nasional

Oleh Diding S. Anwar

 

BANYAK ilmuwan yang memperkirakan bahwa bumi hanya mampu menampung manusia hingga 9 miliar sampai dengan 10 miliar jiwa. Salah satunya adalah Edward Wilson, sociobiology dari Harvard University. Menurutnya, kemampuan bumi tergantung pada kalkulasi sumber daya yang dihasilkan, terutama pangan.

Saat ini penduduk bumi telah mencapai 7 miliar jiwa lebih. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memprediksi, penduduk bumi pada 2050 menjadi 9 miliar jiwa dengan kebutuhan pangan meningkat 75% dari saat ini. Masalah pangan akan menjadi isu penting kehidupan manusia pada masa mendatang.

Karena itu, ketahanan pangan menjadi fokus perhatian banyak negara, termasuk Indonesia. Apalagi, laju pertumbuhan penduduk Indonesia per tahun rata-rata 1,49%, dan hingga 2015 telah mencapai 252 juta jiwa.

Indonesia belum mampu memproduktifkan wilayahnya yang luas dan tanahnya yang subur. Untuk memenuhi kebutuhan pangan seperti beras, acap kali Indonesia masih harus mengimpor dari luar negeri. Masalahnya, sektor pertanian dipandang makin tidak menarik dan pembangunan ekonomi pun berimplikasi pada terjadinya konversi lahan pertanian secara masif serta konsolidasi kepemilikan lahan di kalangan tertentu.

Jumlah rumah tangga petani terus menurun, dari 31,17 juta pada 2003 dan 10 tahun kemudian menjadi 26,13 juta atau berkurang 1,75% per tahun. Yang lebih memprihatinkan, 56% dari rumah tangga memiliki lahan kurang dari 0,4 hektare. Karena kepemilikan lahan para petani yang marginal, kelayakan usaha sulit terpenuhi. Ditambah lagi tidak memiliki sertifikat, perbankan pun enggan memberikan kredit kepada petani. Padahal, kendala terberat yang dihadapi para petani adalah permodalan. (Selanjutnya : Program Ketahanan Pangan didukung KUR…)

Page: 1 2 3

Paulus Yoga

Recent Posts

Bank Mandiri Region VI Jawa Barat Cetak Pertumbuhan Kredit 14,7 Persen per September 2025

Poin Penting Bank Mandiri Region VI Jawa Barat mencatat pertumbuhan kredit 14,7% (yoy) hingga September… Read More

12 seconds ago

Implementasi PPP Diharapkan Mampu Tingkatkan Penetrasi Asuransi di Indonesia

Poin Penting LPS membuka peluang implementasi Program Penjaminan Polis lebih cepat dari rencana awal 2028… Read More

13 mins ago

Mantan Gubernur BI Wanti-Wanti Risiko Fiskal, Pelaku Keuangan Diminta Waspada

Poin Penting Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menekankan peran CEO sektor keuangan untuk… Read More

31 mins ago

Ignasius Jonan: Pemimpin Lembaga Keuangan Wajib Utamakan Isu Lingkungan

Poin Penting Mantan Menteri ESDM Ignasius Jonan menegaskan isu lingkungan, ESG, dan green finance bukan… Read More

54 mins ago

AFTECH Resmikan Kode Etik Terintegrasi 2025, Perkuat Tata Kelola Fintech

Poin Penting AFTECH mengesahkan Kode Etik Terintegrasi 2025 sebagai upaya memperkuat integritas, tata kelola, dan… Read More

2 hours ago

Matinya Meritokrasi Dinilai Picu Korupsi dan Inkompetensi

Poin Penting Ketiadaan meritokrasi disebut menggerus kualitas kepemimpinan, karena jabatan berpotensi menjadi komoditas, bukan hasil… Read More

2 hours ago