Edy mengungkapkan, dalam aksi korporasi tersebut perseroan akan melepas 2,9 miliar lembar saham baru, dan akan di tawarkan kepada pemegang saham lama terlebih dahulu. Sedangkan harga penawaran saham rights issue sendiri berkisar Rp240 dari nominal Rp100 per saham.
Sementara pelaksanaan rights issue yang dijadwalkan pada akhir Februari 2017 telah mendapatkan izin efek dari Otoritas Jasa keuangan (OJK) dan bertindak selaku penjamin pelaksana efek PT Buana Capital.
Rencananya, penambahan modal itu akan membuka kesempatan Bank Ina untuk meningkatkan layanan digital. ”Kalau sudah jadi BUKU II kami bisa memberikan layanan digital yang sudah menjadi keharusan layanan perbankan saat ini,” ucapnya.
Sebagai informasi, kepemilikan Bank Ina Perdana dipegang oleh PT Philadel Terra Lestari dengan 420.000.000 lembar saham atau 20%, 37,62 % atau 790.000.000 lembar saham dimiliki oleh OBCB Securities Pte dan selebihnya oleh publik. (*) (Baca juga : CIMB Niaga Positif Naik Kelas Ke Buku IV)
Editor: Paulus Yoga