Jakarta – Amerika Serikat (AS) kembali menambahkan sanksi ekonomi pada Rusia. Kali ini, Negeri Paman Sam membekukan aset bank sentral Rusia yang berada di Amerika dengan harapan untuk menekan ekonomi negara tersebut setelah menginvasi Ukraina.
Dengan ini, bank-bank Rusia tidak akan bisa melakukan bisnis apapun dengan warga AS dan cadangan asetnya pun tidak bisa digunakan. Sanksi ini akan mendorong inflasi Rusia lebih tinggi, melumpuhkan daya beli masyarakat, dan menurunkan investasi.
“Tujuan kami adalah untuk memastikan bahwa ekonomi Rusia mundur jika Presiden Putin memutuskan untuk terus maju dengan invasi di Ukraina, dan kami memiliki alat untuk terus melakukan itu,” kata seorang pejabat senior pemerintah AS seperti yang dikutip dari Reuters beberapa waktu lalu.
Baca juga : Perang Rusia-Ukraina Pengaruhi Komoditas RI
Dalam beberapa minggu terakhir, Amerika dan sekutu terus melakukan tekanan ekonomi pada Rusia sebagai hukuman atas aksi invasi. AS, UE, Inggris, dan Kanada sebelumnya telah sepakat untuk menghapus bank-bank utama Rusia dari sistem pesan antar bank, Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT).
Langkah ini akan memisahkan negara itu dari sebagian besar sistem keuangan global. Selain itu, bank-bank Rusia juga tidak akan dapat berkomunikasi secara aman dengan bank-bank di luar perbatasannya.
Bom sanksi-sanksi ekonomi ini langsung menunjukkan dampaknya. Senin lalu (28/02), mata uang Rubel Rusia melemah hingga 30% terhadap Dollar, terendah sepanjang sejarah. Kemudian, pasar modal Rusia juga langsung anjlok 40% sejak Presiden Putin mengumumkan invasinya ke Ukraina. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Jakarta - Bank Indonesia (BI) akan terus memonitor perkembangan pasar global dan domestik pasca Presiden… Read More
Jakarta - Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun menegaskan pemerintah harus berhati-hati dalam menyikapi… Read More
Jakarta - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah meminta pemerintah untuk mendorong Organisasi… Read More
Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengumumkan daftar tarif dasar dan bea… Read More
Jakarta - Pemerintah Indonesia segera menyiapkan langkah strategis untuk merespons kebijakan tarif resiprokal yang diberlakukan… Read More
Jakarta – Kadin Indonesia meminta pemerintah untuk melakukan negosiasi dengan Amerika Serikat (AS), usai Donald Trump… Read More