Bali – Pekerja keras dan punya komitmen kuat, dua prinsip inilah yang kira-kira menggambarkan karakter Dumasi Marisinia M. Samosir, srikandi yang kini mengisi posisi Direktur di Asuransi Sinar Mas.
Wanita asal Dolok Sanggul, Kabupaten Samosir, Humbang Hasundutan, Sumatera Utara ini baru saja dinobatkan sebagai salah satu tokoh perempuan yang paling berpengaruh dan inspiratif dalam ajang Infobank The Most Outstanding Women 2024.
Sehari-hari, ia dikenal luas sebagai hard worker yang bisa diandalkan dalam situasi apa pun. Bahkan, dalam menjalankan bisnis perusahaan, Dumasi juga tak jarang menggunakan jurus ninja ala palu gada, yang berarti ‘apa yang lu mau gue ada’. Maka tak heran, setiap pekerjaan yang diberikan oleh atasan, selalu ia kerjakan dengan komitmen hingga tuntas.
“Ini kunci sukses pertama, jadi apa pun yang diberikan oleh atasan saya kerjakan. Kadang-kadang palu gada, apa aja yang pokoknya dikasih ke Duma pasti bisa. Jadi nggak pernah hitung-hitungan waktu juga,” katanya dalam sesi Talk Show acara Infobank The Most Outstanding Women 2024, di Hotel Stones, Kuta, Bali, pada Minggu (1/6/2024).
Baca juga: Friderica ‘Kiki’ Widyasari Bocorkan 3 Rahasia Kunci Sukses Wanita Muda dalam Berkarier
Sebenarnya, sejak awal Dumasi memang tidak sengaja ‘nyemplung’ di perusahaan asuransi. Wanita kelahiran 21 November 1964 ini merupakan jebolan teknik sipil di Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, Jawa Barat. Setelah lulus ia kemudian bekerja sebagai kontraktor di salah satu perusahaan swasta mengikuti jejak ayahnya yang juga sebagai kontraktor.
Selepas itu, Dumasi berkeinginan untuk menggeluti karier di dunia perbankan. Kebetulan, di saat yang sama ia melihat sebuah iklan berlogo Bank International Indonesia (BII) yang sedang butuh karyawan. Ia pun mendatangi alamat tersebut.
Rupanya, saat menjalani proses interview, Dumasi kaget lantaran perusahaan yang ia tuju bukan sebuah bank, melainkan asuransi tempat ia bekerja sekarang.
“Waktu saya di-interview yang dia adalah seorang India dari Inggris. Saya bilang, ini sebenarnya batu loncatan. Saya jujur orangnya, jadi saya mau melanjutkan studi MBA. Dia bilang, terusin aja di asuransi nanti kamu akan belajar yang hampir sama dengan MBA dan it happened,” katanya seraya tertawa.
Beruntung, ketidaksengajaannya itu justru membuat dirinya menjadi profesional worker di industri asuransi hingga membawanya menuju jenjang kesuksesan. Setelah diterima di sana, setiap 6 bulan sekali ia naik pangkat.
Dorongan Keluarga
Dumasi mulai menjabat sebagai Direktur Asuransi Sinar Mas sejak 1990. Saat ini, wanita berdarah batak tersebut juga tercatat sebagai komisaris di Asuransi Simas Jiwa.
Jabatan yang ia duduki saat ini bukan serta merta ia dapatkan. Menurutnya, peran keluarga menjadi hal utama dalam membangun karakter dirinya yang membuat dia berdiri di posisi saat ini.
Terlahir di sebuah pelosok desa di Sumatera Utara, tak membuat jiwanya juga menjadi kerdil. Dumasi kecil adalah seorang yang kerap menyibukkan dirinya dengan membaca, kendati saat itu situasi di perdesaan belum dialiri listrik.
Ketika malam datang, lampu petromak menjadi penerang. Sesaat itulah ia pergunakan untuk membaca buku-buku yang diberi ayahnya.
“Di sana dulu kita belum ada listrik. Baru ada listrik di kampung kami itu tahun 1976 ketika saya kelas 6 SD. Jadi kita dulu belajar pakai lampu petromak. Kami kalau sudah jam 5 sore menggunakan lampu petromak dan belajar membaca. Kebetulan papa dulu bisnis di Singapura, jadi sering bawa kita banyak buku, sehingga malam-malam baca buku semua. Nanti setelah jam 10 malam, lampu petromaknya dimatikan. Sudah berganti dengan lampu teplok kecil, sehingga ketika bangun pagi muka semua hitam,” ungkapnya.
Ia dibesarkan oleh seorang ayah yang bekerja sebagai kontraktor yang tiap kali bolak balik dari Singapura ke Indonesia.
Diingatannya, sang ayah adalah sosok yang humble, senang memberi serta menolong orang lain, dan selalu menekankan komitmen. Prinsip itulah yang selalu membekas di benak Dumasi dan menjadikan karakter ayahnya sebagai contoh.
Baca juga: Pesan Direktur BCA Vera Eve Lim: If I’m Successful, It Means Others Have To Be Successful Too
“Dia so such humble dan berkomitmen, he is my hero. I think he’s the one who makes me now. Karena dia lah yang mengajari saya dari kecil, the power of commitment and praying to God. Dan yang saya lihat bagaimana papa menjadi contoh buat saya bahwa harus ada strong commitment untuk giving to others. Semua orang di desa dia bawakan makanan dan sebagainya. Sampai kita itu merasa kemana pun kita pergi, orang pasti selalu ingat papa,” tuturnya.
Alhasil, didikan dari sang ayah yang menaungi ingatannya tersebut berbuah manis pada perjalanan hidupnya. Bukan hanya sukses di urusan pekerjaan, melainkan juga dalam membina keluarga.
“Putri saya sekarang menjadi official lawyer for UK. Dan dia sangat hard work. Kalau saya tanya, ‘kok malam sekali pulangnya nak’ dia bilang, ‘saya melihat contoh mama bahwa kerja harus komitmen’. Jadi komitmen, belajar dari pengalaman, dan contoh dari orang tua, menjadi kunci sukses saya,” pungkasnya diiringi tepukan tangan dari srikandi lain. (*) Ranu Arasyki Lubis