Jakarta – Sejumlah pengguna Instagram di Tanah Air mengeluhkan tidak bisa melakukan repost konten Reels hingga IG Story perihal Palestina yang diposting beberapa akun.
Di mana, saat ada konten berbau Palestina yang berhasil tayang di IG Story seseorang maka akan langsung dihapus pihak Instagram. Misalnya, pemberitaan mengenai pembebasan sandera gelombang ke dua oleh Hamas.
Sontak saja, keluhan tersebut viral hingga membuat netizen Indonesia menggeruduk akun resmi Instagram. Seperti yang dilansir Infobanknews, pada Senin, 27 November 2023.
Baca juga: Kapal Kargo Israel Diduga Dihantam Drone Milik Iran di Samudera Hindia
“Berita pembebasan sandera dihapus terus. Gak perduli tetap post, haha,“tulis akun @noviafarentika.
“Why are you censoring Palestinian content,” tambah akun @hellasamar.
“Cuma beberapa detik repost IG Story tentang Palestina langsung dihapus sama Instagram,” tulis akun @ri_di_ti.
Diketahui, para pengguna yang postingan ulangnya dihapus pihak Instagram akan mendapatkan notifikasi pemberitahuan bahwa kontennya dianggap melanggar kebijakan komunitas soal individu atau organisasi berbahaya.
Bahkan, apabila hal tersebut terjadi berulang kali, maka akun pengguna tersebut terancam dibatasi atau diblokir.
“Kami tidak mengizinkan orang untuk berbagi simbol, pujian atau dukungan terhadap orang dan organisasi yang kami anggap berbahaya, atau mengikuti mereka,” tegas Instagram.
Meta, selaku induk perusahaan Instagram sendiri telah menunjukan beberapa kali sinyal tidak netral dalam konflik Palestina-Israel.
Salah satunya, pihak Instagram menyebut orang Palestina sebagai teroris. Hal ini diketahui dalam sebuah laporan di mana menyebutkan beberapa akun yang menggunakan kata Palestina diartikan sebagai teroris.
Baca juga: Gerakan Medsos Julid Fisabilillah Sukses Serang Mental Tentara Israel
Seperti yang dialami pengguna Instagram dengan akun @khanman1996. Dalam bio-nya, tertulis bahwa dirinya menuliskan seorang Palestina dengan bendera Palestina dan kata Alhamdulillah dalam bahasa Arab.
Namun ketika diterjemahkan, muncul terjemahan bahasa Inggris berbunyi “Alhamdulillah, teroris Palestina berjuang untuk kebebasan mereka”.
Adapun, pihak Meta pun sudah membuka suara dan meminta maaf atas hal tersebut. “Kami dengan tulus meminta maaf atas hal ini terjadi,” kata Meta, dinukil BBC. (*)
Editor: Galih Pratama