Tahun Politik Tak Lagi jadi Momok Pengusaha Berekspansi

Tahun Politik Tak Lagi jadi Momok Pengusaha Berekspansi

Jakarta – Memasuki tahun politik, kecendrungan pelaku usaha menahan untuk melakukan investasi dan ekspansi. Ini menjadi hal yang wajar, mengingat suhu politik terkadang bisa berpengaruh terhadap ancaman daya beli, fluktuasi kurs, hingga kenaikan bahan baku.

David Samuel Chief Economist Bank Central Asia (BCA) mengatakan, berdasarkan survei internal yang dilakukan BCA terhadap 670 nasabahnya ternyata hasilnya cukup mengejutkan. Survei yang baru dilakukan sebulan lalu ini, menunjukkan bahwa suhu politik menuju Pemilu 2024, tak memengaruhi mereka untuk investasi dan berekspansi.

“Ini survei terbaru fresh from the oven dari kita. Survei bulan lalu, hasilnya ternyata Pemilu tak berdampak signifikan pada minat mereka untuk ekspansi usaha dan kredit,” ujar David dalam Peluncuran Kajian Stabilisasi Keuangan No 40 di Jakarta, Rabu, 10 Mei 2023.

Berdasarkan survei tersebut, kata David, ada sekitar 61,9% persen nasabah pelaku usaha yang menyatakan bahwa Pemilu tak akan memengaruhi minat mereka melakukan ekspansi.

“Hanya ada 12,6% yang mengurangi minatnya berekspansi di tahun Pemilu dan 25,5% akan meningkatkan minat untuk berekspansi,” papar David.

Dari sisi kredit, masih berdasarkan survei tersebut, tercatat permintaan akan kredit baru pun meningkat. Di mana pelaku yang ingin mengajukan atau menambahkan kredit baru meningkat dari 41% menjadi 46%.

“Ini berita baik juga bahwa ke depan walaupun ada berita buruk, banyak kapasitas utilisasi perusahaan Indonesia under,” kata David.

Menurutnya, para pelaku usaha pun dituntut untuk meningkatkan kapasitas utilitas perusahaannya. Mengingat, saat ini permintaan domestik cukup kuat.

“Mereka harus tingkatkan utilitasnya, karena banyak permintaan domestik,” ujar David.

Permintaan domestik yang tinggi terlihat dari data Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufatur Indonesia yang dirilis S&P Global.

Pada April 2023, PMI berada di posisi 52,7 atau mencatatkan fase ekspansi. Capaian itu naik dibanding capaian Maret 2023 yang ada di level 51,9. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh permintaan domestik yang terus menguat.(*)

Related Posts

News Update

Top News