Jakarta– PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun ini masih dapat tumbuh positif seiring dengan meningkatnya angka konsumsi di masyarakat yang merupakan dampak dari adanya tahun politik.
Hal tersebut disampaikan oleh Chief of Economist Mandiri Sekuritas Leo Putra Rinaldy saat menghadiri Diskusi 2018 Market Outlook di Hotel Ritz-Carlton SCBD Jakarta. Dirinya bahkan mengatakan, angka pertumbuhan tahun ini mampu bertengger di angka 5,3 persen. Angka ini hanya terpaut 0,1 persen dibawah target Pemerintah.
“Di 2018 dari Pilkada serentak saja akan ada perputaran uang Rp 46 triliun. Itu bisa memberi kontribusi 0,2% ke pertumbuhan,” ungkap Leo di Hotel Ritz-Carlton SCBD Jakarta, Senin 5 Febuari 2018.
Baca juga : APINDO Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi 2018 di Angka 5,2%
Leo juga menyebut, dari keseluruhan 171 daerah yang melaksanakan pilkada serentak pada tahun ini, terdapat ada 17 provinsi sepeti di Jawa dan Sumatera yang memiliki sumbangsih besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
“Ada 17 provinsi yang akan menggelar Pilkada serentak. Dan ke-17 provinsi tersebut, meliputi 66% dari total PDB Indonesia,” ungkap Leo.
Tak hanya itu, terselenggaranya pilkada di bulan Juni yang berdekatan dengan berlangsungnya bulan ramadhan juga diprediksi akan memacu angka konsumsi masyarakat lebih tinggi.
Sementara dari sisi kontribusi investasi atau penopang pembentukan modal tetap bruto (PMTB) terhadap pertumbuhan ekonomi pada 2018 diprediksi masih akan sama seperti 2017.
Hal itu disebabkan oleh penopang pembentukan modal tetap bruto (PMTB) hanya disumbang dari infrastruktur saja. Sebagaimana diketahui sekitar 70 persen dari total nilai PMTB disumbang dari bangunan dan infrastruktur. (*)