Jakarta – Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Syariah) mencatat, sepanjang 2018 laba bersih meningkat 27,3% menjadi Rp803,3 miliar dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp630,9 miliar.
“Perbankan Syariah terus mencatat kinerja yang sangat baik hingga tahun 2018,” kata Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria di Kantor Pusat Maybank Indonesia, Jakarta, Senin 18 Februari 2019.
Sementara untuk total aset tercatat juga naik sebesar 11,2% menjadi Rp30,2 triliun, mencapai 17,0% dari total aset Bank. Total pembiayaan Syariah tumbuh 14,6% dari Rp20,7 triliun per Desember 2017 menjadi Rp23,7 triliun per Desember 2018, sementara total simpanan tumbuh 39,7% dari Rp16,7 triliun menjadi Rp23,3 triliun.
Pertumbuhan disertai dengan kualitas aset yang lebih baik dengan penurunan tingkat Non Performing Financing (NPF) 2,8% (gross) dan 1,9% (net) pada Desember 2018 dibanding 3.0% (gross) dan 2% (net) pada tahun sebelumnya.
Strategi Sharia First Bank dan implementasi Leverage Model dimana Unit Usaha Syariah memiliki akses pada sumber daya seluruh Bank untuk mengembangkan dan memasarkan seluruh produk Syariah memainkan peran penting bagi kinerja Perbankan Syariah Maybank Indonesia yang signifikan.
Perbankan Syariah terus mengadopsi pendekatan yang berbeda (differentiated approaches) di pasar melalui pengenalan produk dan kemitraan yang inovatif.
Perbankan Syariah menyediakan fasilitas hedging Syariah pertama di Indonesia kepada nasabah korporasi pada 2018 dan ditunjuk sebagai Mitra Pengelola Keuangan Haji oleh Badan Pengelola Keuangan Haji/BPKH.
Berkaitan dengan penunjukkan tersebut, Maybank Syariah belum lama ini telah meluncurkan produk simpanan “My Arafah” yang dalam waktu singkat jumlah rekening telah mencapai 3.000. (*)