Jakarta–PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk (BRI) menargetkan agen BRILink menembus angka 75.000 orang dengan transaksi keuangan sebanyak 101 juta transaksi.
Sehingga diharapkan di akhir 2016 nanti, tidak ada satu desa pun di lebih kurang 74 ribu desa di Indonesia tidak terlayani oleh Agen BRILink BRI. Target ini merupakan bagian dari upaya Bank BRI untuk memperluas delivery channel agar bisa semakin menjangkau ke seluruh lapisan masyarakat.
“Adapun Fee Base Income (FBI) dari keberadaan layanan BRILink ini, Bank BRI menargetkan sebesar Rp45 miliar,” kata Sekretaris Perusahaan BRI Hari Siaga Amijarso dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat, 15 Januari 2016.
Dia mengatakan, BRILink adalah layanan keagenan BRI di mana BRI bekerjasama dengan nasabah BRI sebagai agen untuk memberikan berbagai layanan perbankan bagi masyarakat secara real time online dengan konsep sharing fee (fifty-fifty). Adapun produk dan layanan yang disediakan oleh Agen BRILink meliputi Mini ATM BRI, T-Bank atau produk uang elektronik BRI yang menggunakan nomor handphone sebagai nomor rekening serta Laku Pandai yang merupakan program Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sedangkan Laku Pandai merupakan program Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Program Laku Pandai adalah program layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif atau yang kerap disebut branchless banking.
Terkait dengan Program Laku Pandai, belum semua Agen BRILink bisa memberikan layanan Laku Pandai. Agen BRILink yang juga bisa menjalankan program Laku Pandai disebut Agen BRILink Laku Pandai. Dari 50.259 jumlah Agen BRILink yang tercatat hingga akhir Desember 2015, sebanyak 41.753 agen sudah bisa berperan sebagai agen laku pandai. (*) Ria Martati