Jakarta – PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF berencana akan menerbitkan obligasi sebesar Rp9 triliun di tahun depan. Penerbitan obligasi ini untuk menopang kebutuhan pendanaan perseroan dalam memenuhi target fasilitas pembiayaan rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Namun, menurut Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo di Jakarta, Kamis, 17 Oktober 2019, pihaknya belum menentukan kapan penerbitan instrumen utang tersebut di 2020 secara rinci.
Perseroan masih mempertimbangkan kondisi pasar keuangan domestik dan global di tahun depan untuk masuk mencari pendanaan ke pasar keuangan.
Asal tahu saja, pada tahun ini, SMF telah melakukan penerbitan surat utang sebanyak empat kali dengan total Rp9 triliun. “Kurang lebih sama dengan tahun ini, kita akan terbitkan sekitar Rp9 triliun tahun depan,” ujar Ananta.
Lebih lanjut dirinya menambahkan, bahwa saat ini pihaknya masih tengah menghitung target penyaluran pembiayaan pada 2020.
Untuk FLPP sendiri, perseroan membidik penyaluran pembiayaan hingga 102.500 rumah bagi MBR atau mengalami peningkatan menjadi 25 persen dari total kuota fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) pada tahun depan. Pada tahun ini, pembiayaan dari SMF untuk FLPP baru sebesar 10 persen dari total kuota FLPP.
Di sisi lain, SMF juga mendapat tambahan suntikan modal dari penyertaan modal negara (PMN) di APBN 2020 sebesar Rp2,5 triliun, yang sebesar Rp1,75 triliun untuk pembiayaan rumah FLPP, Rp250 miliar untuk pembiayaan rumah di lokasi terkena bencana, dan Rp500 miliar untuk pembiayaan rumah aparatus sipil negara dan Polri.
Sebagaimana diketahui, SMF sejak berdiri di 2005, sudah menyalurkan pembiayaan untuk perumah MBR senilai Rp55 triliun. Sebanyak Rp10 triliun di antaranya melalui sekuritisasi aset dan sisanya melalui penyaluran pembiayaan sekunder. (*)