Internasional

Tahap Pertama Gencatan Senjata, Israel akan Bebaskan 737 Tahanan Palestina

Jakarta – Kementerian Kehakiman Israel mengumumkan akan segera membebaskan 737 tahanan pada tahap pertama kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas, Palestina.

“Pemerintah menyetujui pembebasan 737 tahanan dan narapidana yang saat ini berada di penjara,” tulis pernyataan resminya, dinukil VOA Indonesia, Minggu 19 Januari 2025.

Adapun tahanan yang akan dibebaskan terdiri dari pria, perempuan, dan anak-anak. Sebelumnya, kementerian tersebut merilis daftar 95 tahanan Palestina. 

Baca juga : Ketua BKSAP FPKS Ingatkan Risiko Pelanggaran di Balik Gencatan Senjata Gaza

Sebagian besar tahanan yang dibebaskan sebagai pertukaran dengan tawanan Israel di Gaza.

Di antara mereka yang masuk dalam daftar adalah Zakaria Zubeidi, seorang kepala sayap bersenjata partai Fatah, milik Presiden Palestina Mahmud Abbas.

Zubeidi melarikan diri dari penjara Gilboa Israel bersama lima warga Palestina lainnya pada 2021. Dan hal itu membuat ia buron, tetapi warga Palestina menganggapnya sebagai pahlawan.

Selain itu, tahanan lain yang akan dibebaskan adalah Khalida Jarar, seorang anggota parlemen Palestina berhaluan kiri yang beberapa kali ditangkap dan dijebloskan ke bui oleh Israel. 

Baca juga : Biden Atau Trump, Siapa Yang Berjasa Atas Gencatan Senjata Gaza?

Jarar adalah anggota terkemuka Front Populer untuk Pembebasan Palestina, sebuah kelompok yang dianggap sebagai “organisasi teroris” oleh Israel, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.

Pria berusia 60 tahun itu ditahan pada akhir Desember di Tepi Barat, wilayah Palestina yang diduduki Israel sejak 1967, dan berada dalam penahanan tanpa dakwaan sejak saat itu.

Dua sumber yang dekat dengan Hamas mengungkapkan kepada AFP bahwa kelompok sandera pertama yang akan dibebaskan terdiri dari tiga tentara perempuan Israel.

Namun, karena gerakan Islam Palestina menganggap setiap warga Israel yang cukup umur untuk wajib militer dan telah menyelesaikan tugas wajib militer sebagai tentara, referensi tersebut juga dapat mencakup warga sipil yang diculik selama serangan yang memicu perang tersebut.

Juru bicara Kementerian Kehakiman Noga Katz mengatakan bahwa jumlah akhir tahanan yang akan dibebaskan dalam pertukaran pertama akan bergantung pada jumlah sandera hidup yang dibebaskan oleh Hamas. (*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

13 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

13 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

14 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

15 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

15 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

16 hours ago