Berdasarkan sektor ekonomi, kenaikan permintaan kredit baru terjadi pada hampir semua sektor. Pertumbuhan tertinggi terjadi di sektor perdagangan besar dan eceran (SBT 71,7%), diikuti oleh sektor industri pengolahan (SBT 57,9%) dan sektor penyediaan akomodasi dan makan minum (SBT 50,6%).
Sedangkan pertumbuhan kredit baru diperkirakan melambat pada triwulan I-2017, tercermin dari SBT permintaan kredit baru pada triwulan I-2017 sebesar 74,1%, lebih rendah dari 85,6% pada triwulan sebelumnya. Pertumbuhan kredit baru tersebut sesuai dengan pola historis pertumbuhan kredit baru yang melambat setiap awal tahun.
“Menurunnya optimisme permintaan kredit baru tersebut terutama disebabkan oleh permintaan pembiayaan yang masih rendah pada awal tahun,” tulis laporan bank sentral. (*)
(Baca juga: Kinerja Saham Bank Januari 2017 Penuh Tantangan)
Jakarta - Di era digital, keinginan untuk mencapai kebebasan finansial pada usia muda semakin kuat,… Read More
Jakarta - PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) menargetkan pendapatan penjualan mampu mencapai Rp3 triliun… Read More
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks pembangunan manusia (IPM) mencapai 75,08 atau dalam… Read More
Jakarta - PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) hari ini mengadakan paparan publik terkait kinerja… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan III 2024 tercatat… Read More
Jakarta - Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) dan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa… Read More