Jakarta – Centre for Strategic and International Studies (CSIS) telah melakukan survei kepada kalangan muda atau milenial terhadap popularitas partai politik (parpol). Dalam surveinya tersebut menunjukkan bahwa Golkar sebagai partai tertua dikenal oleh 94% responden.
Selanjutnya disusul oleh PDI Perjuangan yang menempati peringkat kedua parpol terpopuler di antara generasi muda, dengan persentase popularitas 93,5%. Di urutan selanjutnya ada Partai Gerindra dengan popularitas sebesar 92,7%, diikuti oleh Demokrat 91,6%, Perindo 84,2%, dan PAN 78,7%.
Lalu popularitas PKS dan Hanura masing-masing sebesar 71,5% dan 69,8%. Sementara popularitas PKB sebesar 68,1%.
Survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka terhadap 1.192 responden di 34 provinsi Indonesia pada 8-13 Agustus 2022. Populasi responden berusia antara 17-39 tahun saat survei dilaksanakan. Penarikan sampel responden dilakukan melalui metode multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,84% pada tingkat kepercayaan 95%.
Pengamat politik Ujang Komarudin mengatakan, Partai Golkar telah membangun kedekatan dengan pemilih muda sejak lama. Golkar juga memiliki Ketua Umum yang cukup dekat dengan kaum muda, serta anggota dewan dari kalangan millenial.
“Mereka (Golkar) ada program terencana untuk bisa mendekati kalangan milenial dan generasi Z. Sudah lama dan program sudah jalan. Sudah ada anggota DPR yang milenial. Itu menjadi amunisi untuk menjadi contoh teladan dan mendekati anak milenial,“ kata Ujang dikutip 27 September 2022.
Menurutnya, dengan adanya wakil rakyat dari kalangan muda, juga ketua umum yang dekat dengan kaum muda, maka kini tinggal bagaimana Golkar mewujudkan aspirasi pemilih muda akan calon pemimpin harapan mereka.
“Saya melihat bahwa karakter pemilih muda, butuh pemimpin yang muda, cerdas, dan bisa memberikan harapan kepada mereka, termasuk memberi harapan seperti biaya pendidikan yang murah, beasiswa, pekerjaan, itu isu isu yang penting bagi mereka,” jelas Ujang.
Sementara itu, Ketua DPP Partai Golkar Dave Akbarshah Fikarno Laksono mengungkapkan hasil survei itu menggambarkan kepekaan Partai Golkar terhadap generasi muda. “Ini menunjukan bahwa Golkar sangat peka terhadap kebutuhan dan pandangan pikiran generasi muda Indonesia,” ujarnya.
Menurutnya, popularitas dan kesukaan generasi muda terhadap Partai Golkar harus disertai dengan kebijakan partai yang mampu menjawab kebutuhan dan menepis kekhawatiran generasi muda.
Dave mengungkapkan semangat itulah yang diusung oleh Airlangga Hartarto selaku Ketum Golkar yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Lahirnya program kartu prakerja juga merupakan buah dari semangat tersebut.
“Pak Airlangga ini selaku Menko Perekonomian sudah selalu menjawab tentang kebutuhan generasi muda, baik itu Kartu Prakerja, UU Cipta Kerja itu merupakan (jawaban) dari kekhawatiran generasi muda tentang masa depan,” pungkasnya. (*)