Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penyaluran kredit baru pada Mei 2023 terindikasi meningkat dibandingkan April 2023. Hasil survei kepada perbankan menuniukkan bahwa SBT penvaluran kredit baru pada Mei 2023 tercatat 82,6%, lebih tinggi dari SBT pada bulan sebelumnya yang sebesar 68,9%.
Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono menyebutkan, berdasarkan kategori bank, peningkatan penyaluran kredit baru pada Mei 2023 diperkirakan terjadi pada Bank Umum, sementara penyaluran kredit baru oleh Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) diprakirakan melambat.
“Berdasarkan jenis penggunaan, penyaluran kredit baru pada Mei 2023 terindikasi meningkat pada seluruh jenis kredit,” ujar Erwin dikutip Selasa 20 Juni 2023.
Dia menjelaskan, faktor utama yang memengaruhi prakiraan penyaluran kredit baru pada Mei 2023 yaitu permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain.
Selain itu, penyaluran kredit baru diprakirakan tumbuh lebih tinggi pada Juni 2023, terindikasi dari nilai SBT perkiraan penyaluran kredit baru Juni 2023 sebesar 96,5%. Peningkatan penyaluran kredit baru pada Juni 2023 diprakirakan terjadi pada seluruh kategori bank dan hampir seluruh jenis penggunaan, kecuali kredit konsumsi KPR yang terindikasi melambat.
Kemudian, kebijakan penyaluran kredit (lending standard) pada Mei 2023 tetap mendukung penyaluran kredit. Hal tersebut terindikasi dari SBT perubahan lending standard Mei 2023 yang bernilai positif sebesar 0,4%.
Berdasarkan jenis penggunaan kredit, kebijakan penyaluran kredit yang ketat terindikasi pada Kredit Investasi (KI) dan Kredit Modal Kerja (KMK), sementara kredit konsumsi (KPR) dan kredit konsumsi lainnya terindikasi lebih longgar dengan SBT negatif.
“Faktor yang memengaruhi perubahan standar pemberian kredit pada Mei 2023 antara lain proyeksi ekonomi ke depan dan kondisi/permasalahan sektor riil saat ini,” jelasnya.
Kemudian, penyaluran kredit baru pada triwulan II 2023 untuk keseluruhan periode triwulan II 2023, pertumbuhan kredit baru diprakirakan meningkat dibandingkan triwulan | 2023. Hal tersebut terindikasi dari SBT perkiraan penyaluran kredit baru triwulan II 2023 hasil survei periode Mei 2023 yang bernilai positif 96,4%, meningkat dari 55,9% pada triwulan I 2023.
“Peningkatan penyaluran kredit baru terindikasi pada hampir seluruh kategori bank, kecuali Bank Umum Syariah. Berdasarkan jenis penggunaan, penyaluran kredit baru diprakirakan meningkat pada seluruh jenis kredit,” ungkap Erwin.
Sementara, Berdasarkan hasil survei Mei 2023, kebijakan penyaluran kredit baru untuk keseluruhan triwulan Il 2023 secara umum diprakirakan lebih longgar dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini terindikasi dari SBT perubahan kebijakan penyaluran kredit triwulan II 2023 hasil survei periode Mei 2023 yang tercatat negatif sebesar -1,4%.
“Berdasarkan jenis penggunaan, kebijakan penyaluran kredit diperkirakan lebih longgar pada triwulan |I 2023 pada Kredit Konsumsi (KPR) dan kredit konsumsi lainnya, sementara Kredit Investasi (KI) dan Kredit Modal Kerja (KMK) diprakirakan tetap ketat,” kata Erwin. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra