Categories: Moneter dan Fiskal

Surplus Neraca Perdagangan Jaga Ketahanan Eksternal Ekonomi RI

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia Maret 2022 kembali surplus, yakni US$4,53 miliar. Surplus tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan surplus bulan sebelumnya yang mencapai US$3,83 miliar dan sekaligus melanjutkan tren surplus sejak Mei 2020. Melihat hal ini, Bank Indonesia (BI) optimis neraca perdagangan tetap kuat dalam menjaga perekonomian moneter di tengah kondisi ketidakpastian global.

“Bank Indonesia memandang surplus neraca perdagangan telah berkontribusi positif dalam menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia. Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas kebijakan terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal serta mendukung pemulihan ekonomi nasional,” jelas Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi, Erwin Haryono dikutip di Jakarta.

Adapun surplus neraca perdagangan Maret 2022 bersumber dari kenaikan surplus neraca perdagangan nonmigas di tengah peningkatan defisit neraca perdagangan migas. Pada Maret 2022, surplus neraca perdagangan nonmigas mencapai US$6,62 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada bulan sebelumnya sebesar US$5,74 miliar.

Perkembangan positif tersebut didukung oleh meningkatnya ekspor nonmigas dari US$19,48 miliar pada Februari 2022 menjadi US$25,09 miliar pada Maret 2022. Peningkatan ekspor nonmigas terutama bersumber dari ekspor komoditas berbasis sumber daya alam yang membaik, seperti batu bara, besi dan baja, serta lemak dan minyak hewani/nabati.

Jika ditinjau dari negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jepang tercatat meningkat seiring dengan permintaan yang tetap kuat di tengah harga global yang meningkat. Adapun impor nonmigas masih kuat pada seluruh komponen, sejalan dengan perbaikan ekonomi domestik yang berlanjut.

Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas tercatat meningkat dari US$1,91 miliar pada Februari 2022 menjadi US$2,09 miliar pada Maret 2022, sejalan dengan peningkatan impor migas yang lebih tinggi dari ekspor migas. (*)

 

Editor: Rezkiana Nisaputra

Evan Yulian

Recent Posts

KBank Perkuat Ekspansi Regional, Tegaskan Investasi pada Bank Maspion

Bangkok - Kasikorn Bank (KBank) semakin mengukuhkan posisinya di kawasan ASEAN dan sekitarnya dengan strategi… Read More

2 hours ago

Solo International Art Camp 2024, Seni yang Menghubungkan Dunia

Solo - Solo International Art Camp (SIAC) 2024 kembali lagi. Event yang digelar pada 17-24… Read More

2 hours ago

Kejahatan Siber Meningkat, Kenali Modus Penipuan Investasi Gaya Baru

Jakarta - Perkembangan teknologi digital yang pesat telah mendorong industri keuangan memperluas jaringan melalui aplikasi… Read More

10 hours ago

Riset NielsenIQ: 23 Persen Konsumen Berencana Tambah Utang untuk Penuhi Kebutuhan

Jakarta – Kenaikan harga pangan dan ancaman kemerosotan ekonomi menjadi faktor utama yang membebani pikiran… Read More

10 hours ago

Bank DKI Galang Kerja Sama BUMD di Ajang Porseni 2024

Jakarta - Bank DKI tidak hanya dikenal sebagai institusi keuangan, tetapi juga sebagai penggerak sinergi… Read More

11 hours ago

37 BUMN Ada di BEI, Segini Kontribusinya

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat 37 perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)… Read More

13 hours ago